Kredit Foto: PTPN IV
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo memperoleh kenaikan peringkat kredit dari PEFINDO, dari idA- menjadi idA dengan prospek stabil. Keputusan ini diumumkan pada Ahad (21/9/2025) dan mencerminkan fundamental keuangan PalmCo yang dinilai semakin sehat di tengah tantangan sektor perkebunan.
Peningkatan peringkat tidak hanya berlaku pada entitas perusahaan, tetapi juga sejumlah instrumen keuangan. Medium Term Notes (MTN) II Tahun 2021, MTN III Tahun 2019 Seri A dan B, serta Sukuk Ijarah II Tahun 2019 Seri A, C, dan E seluruhnya naik dari idA- menjadi idA. Adapun Sukuk Ijarah mendapat peningkatan ke idA(sy). PEFINDO menilai stabilitas ini menunjukkan daya tahan PalmCo dalam jangka menengah.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santosa, menilai pencapaian ini sebagai bukti keberhasilan strategi transformasi perusahaan. “Kami percaya bahwa hasil ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan finansial perusahaan, mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi, serta memastikan efisiensi dalam operasional," ujarnya.
Baca Juga: PalmCo Bangun Pabrik Gas Biometan Pertama dari Limbah Sawit
PEFINDO mencatat sejumlah faktor pendukung kenaikan peringkat PalmCo, antara lain luas areal perkebunan yang mencapai 618.935 hektare dari Sumatera hingga Kalimantan, integrasi dan diversifikasi model bisnis, serta stabilitas harga minyak sawit mentah (CPO). Faktor tersebut dianggap memperkuat daya tahan perusahaan terhadap fluktuasi harga komoditas dan isu keberlanjutan lingkungan.
Dengan skala operasi yang besar, PalmCo mengelola berbagai komoditas strategis, mulai dari kelapa sawit, karet, kopi, hingga teh. “Besarnya skala operasi kami bukan hanya soal ukuran, tetapi tentang bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan nilai tambah dan daya saing,” tambah Jatmiko.
Dalam setahun terakhir, PalmCo memperbaiki rasio utang, memperkuat arus kas, serta melaksanakan strategi refinancingdan reprofiling sejumlah instrumen keuangan. Upaya ini dinilai memperkokoh struktur keuangan perusahaan.
Baca Juga: Kontribusi Pajak PTPN IV PalmCo Melonjak, Sentuh Rp7,7 Triliun dalam Tiga Tahun Terakhir
Meski begitu, PEFINDO juga menyoroti tantangan yang masih ada, termasuk risiko ekspansi ke sektor hilir, sensitivitas terhadap harga komoditas global, dan potensi gangguan akibat perubahan iklim. Peluang kenaikan peringkat di masa depan akan terbuka bila PalmCo mampu mengoptimalkan integrasi vertikal dan meningkatkan produktivitas lahan, termasuk yang berada dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO).
Sejak 1 Desember 2023, PalmCo resmi menjadi subholding di bawah Grup PTPN setelah penggabungan empat anak usaha, yakni PTPN IV, V, VI, dan XIII. Restrukturisasi ini memperkuat posisi PalmCo dalam industri sawit nasional sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, PalmCo mencatat standalone rating di level idA(sa), menegaskan kemampuan perusahaan memenuhi komitmen jangka panjang meski tetap dipengaruhi kondisi makroekonomi. Jatmiko menegaskan fokus PalmCo tidak hanya pada kinerja finansial, tetapi juga pada tata kelola dan keberlanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan kami membawa dampak positif, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement