Kredit Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di bawah pimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah membuka blokir anggaran kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp168,5 triliun dari total Rp256,1 triliun hingga 22 September 2025.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Luky Alfirman, dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (23/9/2025).
"Efisiensi anggaran yang diblokir itu kan awal tahun sebesar Rp256,1 triliun. Sampai dengan hari ini, yang telah dibuka blokirnya sebesar Rp168,5 triliun,” kata Luky di Jakarta.
Baca Juga: Purbaya: Data Pertumbuhan 5,12% Valid, Bukan Manipulasi!
Menurutnya, pembukaan blokir anggaran dilakukan untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah, seperti pencetakan sawah baru, peningkatan sarana pendidikan Sekolah Rakyat, revitalisasi madrasah, serta pembiayaan tugas dasar dan operasional K/L.
"Jadi, kalau contohnya mengikuti program prioritas itu apa saja sih biasanya? Untuk program catak sawah, untuk peningkatan sasaran pendidikan, untuk sekolah rakyat, revitalisasi madrasah, dan seterusnya. Itu yang kita buka blokir-blokirnya," urainya.
Kemenkeu mencatat, hingga akhir Agustus 2025, realisasi belanja K/L mencapai Rp686 triliun atau 59,1 persen dari pagu APBN 2025.
Anggaran tersebut digunakan antara lain untuk penyaluran bantuan sosial, seperti Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional bagi 96,7 juta peserta, Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), program kartu sembako bagi 18,3 juta KPM, Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 11,3 juta siswa, serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 895,9 ribu mahasiswa.
Baca Juga: Tok! Anggito Abimanyu Resmi Terpilih Jadi Ketua DK LPS Gantikan Purbaya
Luky menambahkan, hingga 18 September 2025, realisasi belanja K/L baru mencapai 51,8 persen. Menurutnya, masih terdapat gap antara kecepatan pembangunan fisik di lapangan dengan penyerapan anggaran.
Untuk mempercepat serapan, Kemenkeu berencana membentuk tim monitoring dan melakukan safari ke berbagai K/L.
"Kita juga melakukan pendampingan untuk realisasi belanja yang disampaikan oleh Pak Menteri, kita juga tadi akan keliling, yang paling intinya adalah sama-sama mencoba melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh berbagai K/L tersebut," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement