Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gorontalo Karnaval Karawo Miliki Potensi Jual Tinggi Jika Dikemas Menarik

Gorontalo Karnaval Karawo Miliki Potensi Jual Tinggi Jika Dikemas Menarik Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menghadiri Gorontalo Karnaval Karawo yang merupakan salah satu dari 110 event terbaik Karisma Event Nusantara (KEN) di Gorontalo, Sabtu (27/9/2025).

Dalam pidato pembukaan, Wamenpar mengungkapkan kegiatan ini memiliki potensi nilai jual tinggi jika dikemas menarik, terlebih seni karawo bukan hanya memiliki nilai artistik tinggi dan teknik pengerjaan halus, tetapi juga mengandung filosofi budaya yang mendalam. 

Baca Juga: Dimulai dari Plaza Ngasem Yogyakarta, Pertamina Gelar SMEXPO Kuatkan Ekonomi Rakyat

Lebih dari sekadar hiasan kain, karowo merupakan karya yang mencerminkan ketekunan, kesabaran, dan kecintaan masyarakat Gorontalo terhadap budayanya.

Pada karnaval ini, kain ini juga dikreasikan dalam bentuk kostum fesyen untuk memperlihatkan kekayaan tradisi yang berpadu dengan kreativitas kontemporer.

"Dengan potensi keunikan kain karawo ini pada tahun depan begitu ada festival karawo, tidak hanya memamerkan hasilnya tapi juga mengajak pengrajinnya tampil di festival ini sehingga orang menjadi tahu bagaimana prosesnya, orang jadi mengenal, jadi lebih cinta lagi, dan bisa membuat orang ingin berulang kali untuk datang ke sini," kata Wamenpar, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Minggu (28/9).

Lebih lanjut, Wamenpar menjelaskan bahwa Karisma Event Nusantara adalah sebuah program prioritas dan strategis yang dirancang oleh Kementerian Pariwisata untuk memberikan semangat dan dukungan kepada daerah dalam menggerakkan ekonomi pariwisata di wilayahnya.

"Karena event itu selalu ujung-ujungnya terjadi pergerakan wisatawan dan juga perputaran ekonomi," kata Wamenpar. 

Penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo pada 2024 tercatat berhasil menjaring kunjungan hingga 31.000 orang dengan transaksi ekonomi hingga Rp325 juta, dan melibatkan 225 pelaku seni, 150 tenaga kerja, dengan melibatkan 30 booth UMKM. 

Tahun ini, penyelenggaraan event ini diharapkan bisa mencapai target 50.000 kunjungan, dengan nilai transaksi mencapai Rp1 miliar. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat bisa berkolaborasi menyukseskan event tersebut. 

"Dan dengan adanya event Karawo kalau kita lihat di tahun lalu ada 30.000 pengunjung, tentu di dalamnya ada wisatawan dari luar Kota Gorontalo yang datang itu kan perjalanan wisatawan artinya membantu kami untuk memenuhi target dengan menggerakkan wisatawan nusantara. Tahun ini kita harapkan bisa menjaring 50.000 pengunjung, karena tahun ini target dari Kementerian Pariwisata untuk perjalanan wisatawan nusantara itu mencapai 1,08 miliar pergerakan," kata Wamenpar. 

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan Gorontalo Karnaval Karawo menjadi momentum untuk meningkatkan nilai tambah budaya dan ekonomi. 

Ia menjelaskan pada tahun ini pelaksanaan karnaval lebih banyak dimotori oleh pemerintah. Sedangkan untuk penampilan, didukung oleh swasta. 

"Sehingga ini diharapkan bisa semakin mendorong kegiatan perekonomian karena acara ini didukung sepenuhnya oleh teman-teman para pengusaha. Prestasi ini harus kita jaga dan tingkatkan, dan kita bersama-sama terus mewujudkan Gorontalo yang lebih maju dan kemajuan itu akan dinikmati oleh seluruh warga masyarakat," kata Gusnar.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo, mengusung tema "The Threads of Nusantara's Heritage" atau Menyatukan Warisan Budaya Nusantara dalam Benang Emas Karawo. Acara ini hadir dengan menampilkan wastra khas Gorontalo, kain sulam Karawo, yang telah dikenal memiliki sejarah lebih dari empat abad. 

Selain itu, juga ada side event yakni festival kuliner, lomba dongeng "Karawo dalam Cerita", dan juga ada Hulonthalo Art & Craft Festival. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: