Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ECB: Ekonomi Uni Eropa Tangguh Hadapi Tarif AS

ECB: Ekonomi Uni Eropa Tangguh Hadapi Tarif AS Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan bahwa ekonomi zona euro mampu menghadapi tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Pihaknya menyoroti kondisi perekonomian yang lebih baik dari perkiraan meski ditekan tarif dari Negeri Paman Sam.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa pihaknya telah mempertahankan suku bunga acuan di 2%. Ia juga memberi sinyal tidak akan terburu-buru melakukan penyesuaian kebijakan lebih lanjut. Inflasi kini stabil di 2%.

Baca Juga: Deutsche Börse Gandeng Circle, Bawa Stablecoin Teregulasi ke Eropa

“Saat kami memodelkan kondisi ke depan, risiko inflasi tampak cukup terkendali ke kedua arah,” kata Lagarde, dilansir Rabu (1/10).

Investor sendiri telah menghapus ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut, dan sebagian besar pembuat kebijakan menilai akhir tahun menjadi waktu paling awal untuk membahas potensi langkah dukungan tambahan bagi perekonomian dari Uni Eropa.

“Ssuku bunga kebijakan berada di 2%. Kami berada pada posisi yang baik untuk merespons jika risiko inflasi berubah atau muncul guncangan baru yang mengancam target kami," ungkap Lagarde.

Lagarde menegaskan bahwa guncangan perdagangan tidak memicu tekanan inflasi baru, sehingga bank sentral tidak menghadapi dilema klasik antara pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang meningkat.

Menurutnya, dampak tarif terhadap perekonomian zona euro lebih ringan dari perkiraan karena rantai pasok tidak terganggu, pemerintah yang meningkatkan belanja untuk mendukung pertumbuhan, tidak melakukan aksi balasan tarif, dan nilai euro yang justru menguat meskipun sebelumnya diperkirakan akan melemah.

“Ini mencerminkan fakta bahwa penerapan tarif bertepatan dengan penilaian ulang yang lebih luas atas posisi negara itu dalam sistem keuangan global,” ujar Lagarde.

“Investor mulai mempertanyakan apakah dolar akan terus menjadi mata uang safe-haven utama," tambahnya.

Ia menambahkan bahwa ketidakpastian memang menekan pertumbuhan, namun tidak sebesar perkiraan karena kesepakatan dagang yang akhirnya dicapai mampu memulihkan kepercayaan lebih cepat.

Lagarde juga menyoroti keputusan pemerintah untuk meningkatkan belanja pertahanan sebagai faktor penting bagi hasil yang relatif baik.

Baca Juga: Bursa Eropa Naik Tipis, Pasar Cermati Potensi Shutdown Pemerintah AS

“Investasi pemerintah kini diperkirakan menambah 0,25 poin persentase terhadap pertumbuhan antara 2025 hingga 2027, menutupi sekitar sepertiga dampak guncangan perdagangan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: