Kredit Foto: Istihanah
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, buka suara terkait penutupan operasional atau shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, keputusan shutdown pemerintah AS berdampak pada proses negosiasi tarif dagang antara Indonesia dengan AS.
“Dampaknya jelas terkait dengan perundingan dagang kan dengan shutdown ya berhenti dulu,” kata Airlangga di Kantornya, dikutip Minggu (5/10/2025).
Baca Juga: Airlangga Pede Ekononi RI Tumbuh 5,2% lewat Stimulus Kuartal IV-2025
Kendati demikian, ia menyatakan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi hasil negosiasi diantara kedua negara yang hamper selesai.
Airlangga menyatakan poin-poin negosiasi dengan AS telah disepakati, , sehingga shutdown hanya menunda sementara proses formalitas tanpa mengubah substansi hasil pembicaraan
“Saya rasa enggak, enggak banyak pengaruh. Relatif kita sudah selesai itu,” terangnya.
Lebih lanjut, Airlangga memastikan bahwa penutupan pemerintahan AS tidak berdampak terhadap nilai tukar rupiah. Ia menegaskan bahwa persoalan operasional pemerintah AS berbeda dengan dinamika pasar keuangan.
"Tidak (mengganggu rupiah), itu kan (shutdown) pemerintah AS, beda," tegasnya.
Baca Juga: Airlangga Sebut Insentif Pajak UMKM Diperpanjang Hingga 2029
Sebagai informasi, pemerintahan Presiden AS Donald Trump resmi shutdown per 1 Oktober 2025. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump resmi melakukan shutdown setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan anggaran belanja sebelum batas akhir tahun fiskal 30 September 2025.
Kondisi ini membuat pemerintah AS tidak memiliki dana legal untuk menjalankan operasionalnya. Situs resmi Gedung Putih bahkan menampilkan pesan “Democrats Have Shut Down the Government” atau “Partai Demokrat Telah Menutup Pemerintahan” sebagai bentuk pernyataan politik terkait kebuntuan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement