Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ECB: Laju Pertumbuhan Ekonomi Uni Eropa Diancam Tarif AS

ECB: Laju Pertumbuhan Ekonomi Uni Eropa Diancam Tarif AS Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan bahwa hanya sebagian kecil pekerja dalam kawasan euro yang khawatir akan dampak tarif dari Amerika Serikat (AS). Namun kekhawatiran tersebut masih dapat mengancam laju pertumbuhan ekonomi dari Uni Eropa.

Berdasarkan Survei Ekspektasi Konsumen Bank Sentral Eropa, kebijakan tarif tak begitu dikhawatirkan akan dapat mengancam pekerjaan masyarakat dari kawasan euro. Namun kekhawatiran tersebut tetap dapat menjadi beban tambahan bagi ekonomi yang sedang melambat.

Baca Juga: Kebijakan Kripto Uni Eropa Dinilai Sudah Cukup Atasi Risiko Stablecoin

“Pekerja yang memperkirakan akan kehilangan pekerjaan cenderung benar-benar mengalaminya kemudian,” tulis Peneliti Bank Sentral Eropa, dilansir Senin (13/10).

“Jadi, meskipun dampak langsung tarif terhadap lapangan kerja terbatas, efek psikologis terhadap sebagian pekerja dapat lebih kuat dan berpotensi menekan kepercayaan bisnis serta konsumen," tambahnya.

Temuan ini menjadi penting karena bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan akan bertumpu pada konsumsi domestik, sebagian didorong oleh penurunan tingkat tabungan rumah tangga yang selama ini sangat tinggi.

Namun, tingkat tabungan justru terus meningkat dan sejumlah pembuat kebijakan kini mulai meragukan kekuatan konsumsi di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi.

Para peneliti menilai tarif menimbulkan risiko penurunan bagi pertumbuhan ekonomi zona euro, yang saat ini hanya tumbuh sekitar satu persen per tahun.

Survei Bank Sentral Eropa juga menunjukkan pekerja dalam sektor industri, konstruksi, dan perdagangan paling khawatir terhadap dampak tarif. Sementara dalam sektor jasa, keuangan, dan teknologi informasi para pekerja merasa paling terekspos terhadap risiko.

Baca Juga: Uni Eropa Akan Pangkas Kuota Bebas Cukai dan Naikkan Tarif Baja Jadi 50%

“Hal ini terutama berlaku bagi pekerja di Irlandia dan Belanda. Keduanya menjadi basis utama bagi banyak perusahaan dan memiliki ekonomi yang sangat terbuka dari AS,” tulis Peneliti ECB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: