Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DBS Minta Investor Fokus ke Fundamental, Bukan Gejolak Politik!

DBS Minta Investor Fokus ke Fundamental, Bukan Gejolak Politik! Kredit Foto: Humas DBS
Warta Ekonomi, Jakarta -

DBS Bank menilai pasar saham China dan Hong Kong masih memiliki prospek pemulihan positif setelah penyesuaian tarif perdagangan baru-baru ini. 

Chief Investment Officer (North Asia) DBS Bank, YEANG Cheng Ling, menegaskan bahwa fundamental ekonomi kawasan tetap kuat di tengah dinamika geopolitik global.

“Bagi China-Hong Kong, terutama, tingkat indeks di Hong Kong. Jadi, terdapat pertahanan kuat melalui kejadian yang berlaku pada akhir pekan,” tuturnya dalam acara Volatilitas Masih Tinggi Jelang Akhir Tahun, DBS Chief Investment Officer Soroti Peluang Investasi, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, meskipun tensi politik sempat meningkat, kedua pihak yang terlibat dalam negosiasi tarif telah menunjukkan komitmen untuk tetap di jalur diplomasi. Hal ini menjadi sinyal bahwa rasionalitas ekonomi akan tetap menjadi dasar pengambilan keputusan.

Baca Juga: Inovasi Baru, Eastspring Gaet Bank DBS Hadirkan Reksa Dana Syariah Global

“Kita percaya bahwa rasionalitas akan muncul pada akhirnya, dan kedua sisi akan menemukan kondisi terbaik yang mereka dapat capai,” katanya.

Cheng Ling menekankan, investor sebaiknya tidak terjebak oleh isu politik jangka pendek dan tetap fokus pada fundamental ekonomi di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

“Investor harus tetap fokus pada asas untuk pasar Asia Tenggara, untuk stok China-Hong Kong, dan tidak terganggu oleh suara politik,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mencontohkan penurunan ketergantungan ekspor China terhadap Amerika Serikat yang kini hanya sekitar 10%, turun dari 20% beberapa tahun lalu.

Menurutnya, dengan adanya diversifikasi ekspor ini, bisa memperkuat stabilitas pendapatan dan mengurangi volatilitas ekonomi kawasan.

Baca Juga: Pemerintah Genjot Investasi, Realisasi Tumbuh Dua Digit di 2025

Selain itu, valuasi saham di pasar China dan Hong Kong masih tergolong menarik dengan rasio Price-Earnings to Growth (PEG) sekitar 1 kali lebih rendah dibanding pasar negara maju.

“Terdapat pendapatan yang cukup untuk mendukung pendapatan konstruktif di daerah ini dan ekuitas China-Hong Kong,” ungkap YEANG.

DBS menilai kombinasi diversifikasi ekspor, valuasi saham yang murah, dan pertumbuhan pendapatan yang berpotensi meningkat pada 2026 menjadi faktor utama yang menopang optimisme terhadap pasar saham China-Hong Kong.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: