Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Global Alihkan Aset ke Asia, DBS Mulai Endus Tren Baru!

Investor Global Alihkan Aset ke Asia, DBS Mulai Endus Tren Baru! Kredit Foto: Humas DBS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tren realokasi aset global ke kawasan Asia, termasuk China dan Hong Kong, mulai menunjukkan pergerakan awal setelah sempat stagnan akibat ketegangan ekonomi global. 

Chief Investment Officer DBS Bank, HOU Wey Fook, menilai proses dana asing ini baru memasuki tahap awal dan akan terus berlanjut beberapa bulan ke depan.

“Reallocation ini hanya berlaku pada tahap yang sangat awal. Jadi, melihat semua proses pengurusan dana internasional yang saya berhubungan dengan, sangat jelas bahwa dana mutual dan pensiun besar dari Amerika dan Eropa hanya sedang dimulai,” ujarnya dalam acara Volatilitas Masih Tinggi Jelang Akhir Tahun, DBS Chief Investment Officer Soroti Peluang Investasi, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: Inovasi Baru, Eastspring Gaet Bank DBS Hadirkan Reksa Dana Syariah Global

Menurutnya, sejumlah dana besar mulai mengirimkan Request for Proposal (RFP) kepada perusahaan pengelola investasi di Asia. 

Dengan langkah ini menjadi sinyal positif bahwa kawasan Asia kembali menjadi target utama dalam portofolio investasi global.

“Mereka telah mengirimkan RFP ke firma pengurusan dana dengan mandat Asia, tidak mengeluarkan Cina sekarang, tetapi Asia, termasuk Cina. Jadi, kita pikir ini hanya permulaan,” tambah HOU.

Ia menilai tren realokasi aset ini merupakan fase normalisasi pasar setelah sebelumnya investor asing menghindari pasar Asia akibat ketidakpastian ekonomi. 

Baca Juga: Indonesia Perkuat Implementasi MRA, Buka Akses Investasi Hijau Global

Kini, investor institusional mulai mengembalikan posisi mereka mendekati tolok ukur (benchmark) global.

“Untuk berpindah dari tidak bisa diinvestasikan dan menjadikannya lebih dekat dengan benchmark, ini sebenarnya merupakan trend yang sederhana. Jadi, kemenangan ini akan berterusan selama beberapa bulan,” katanya.

Adanya perkembangan ini menandai kembalinya minat investor internasional terhadap pasar saham Asia yang menawarkan valuasi kompetitif serta prospek ekonomi yang lebih stabil dibanding beberapa pasar maju. 

Arus modal tersebut juga dinilai berpotensi mendorong likuiditas dan memperkuat pasar keuangan regional dalam jangka menengah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: