DBS Nilai Stimulus Fiskal Perkuat Daya Tarik Obligasi Berkualitas
Kredit Foto: DBS
Obligasi dengan kualitas investasi dinilai tetap menarik di tengah prospek penurunan suku bunga global.
Menurut Hou Wey Fook, Chief Investment Officer DBS Bank, kondisi makroekonomi yang didukung stimulus fiskal dan kebijakan pajak memperkuat fundamental perusahaan penerbit obligasi.
Hou menjelaskan, peluang terbesar terdapat pada obligasi berdurasi pendek antara dua hingga tiga tahun dengan peringkat tinggi, yakni A hingga BBB.
“Kredit dengan kualitas investasi tetap menarik di tengah prospek penurunan suku bunga. Stimulus fiskal dan kebijakan pajak mendukung fundamental perusahaan,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Paruh Kedua Jadi Momentum, DBS Prediksi IHSG Sentuh 8.700
Ia menambahkan, investor dapat mempertimbangkan strategi memperpanjang durasi investasi apabila imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun melampaui 4,5%.
Adapun strategi ini dianggap relevan untuk memaksimalkan potensi imbal hasil jangka menengah di tengah siklus suku bunga yang menurun.
Hou menilai pasar obligasi saat ini berada dalam posisi yang mendukung bagi instrumen berkualitas tinggi, seiring ekspektasi pelonggaran moneter dari sejumlah bank sentral utama.
Penurunan suku bunga di berbagai negara berpotensi menurunkan biaya pinjaman dan memperkuat permintaan terhadap aset berisiko rendah.
Baca Juga: DBS Minta Investor Fokus ke Fundamental, Bukan Gejolak Politik!
Meski demikian, Hou mengingatkan agar investor tetap berhati-hati terhadap obligasi berimbal hasil tinggi. Ia menilai, segmen tersebut menghadapi tantangan valuasi karena spread yang ketat secara historis, sehingga memberikan kompensasi risiko yang terbatas.
“Meskipun ekspansi fiskal mendukung pendapatan perusahaan, ketidakpastian tarif dan kemungkinan melambatnya pertumbuhan dapat meningkatkan risiko gagal bayar,” jelasnya.
Dengan demikian, Hou menegaskan pentingnya disiplin dalam memilih instrumen kredit yang memiliki fundamental kuat, terutama di tengah dinamika pasar yang dipengaruhi kebijakan moneter dan fiskal global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement