Kredit Foto: FUTR
PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) memperluas portofolio ke sektor energi surya dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 Megawatt (MW) di Bali. Proyek ini akan dikembangkan bersama PT PLN (Persero) Wilayah Bali dan mitra strategis asal Tiongkok.
Direktur Utama FUTR, Ir. Tonny Agus Mulyantono, mengatakan kesepahaman dengan PLN telah dicapai, dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan mitra Tiongkok dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami telah menyepakati pengembangan PLTS sebesar 130 MW bersama PLN Bali. Saat ini kami sedang menyiapkan penandatanganan MoU dengan mitra strategis asal Tiongkok, yang merupakan perusahaan global di bidang teknologi energi surya danenergy storage. Penandatanganan akan dilakukan dalam waktu dekat, menunggu kedatangan delegasi mitra kami ke Jakarta pekan depan,” ujar Tonny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga: Ardhantara Arahkan FUTR Jadi Holding Energi Terbarukan
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen FUTR dalam mendukung transisi energi nasional dan pencapaian target Net Zero Emission 2060. Proyek PLTS di Bali tersebut akan menjadi salah satu proyek energi bersih terbesar di wilayah tersebut, sekaligus menjadi proyek percontohan (pilot project) integrasi sistem PLTS dengan jaringan smart grid milik PLN.
FUTR menilai sinergi dengan PLN dan mitra internasional akan mempercepat adopsi teknologi energi surya dan memperkuat kapasitas sistem ketenagalistrikan di Bali, yang selama ini masih bergantung pada pasokan dari Pulau Jawa.
Selain memperluas portofolio energi terbarukan, ekspansi ini juga memperkuat fundamental perusahaan setelah pengambilalihan pengendalian oleh PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara). FUTR sebelumnya telah mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di Jawa Tengah melalui anak usaha PT Sejahtera Alam Energy.
Baca Juga: FUTR Percepat Pembangunan Geothermal di Baturraden, Potensi Nasional Masih 90% Belum Digarap
“Kami menargetkan FUTR menjadi perusahaan energi hijau terpadu—mengelolageothermal, PLTS, hingga proyek hidrogen hijau ke depan,” tambah Tonny.
Dengan kapasitas 130 MW, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan bauran energi terbarukan di Bali dan mendukung kemandirian energi daerah wisata tersebut. FUTR optimistis pembangunan PLTS akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju posisi sebagai pemain utama energi hijau di Asia Tenggara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement