Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Likuiditas Makin Ketat, Harga Bitcoin Anjlok ke US$108.000

Likuiditas Makin Ketat, Harga Bitcoin Anjlok ke US$108.000 Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga bitcoin kembali merosot tajam pada perdagangan Jumat (10/10). Ia memperpanjang tren pelemahan yang kian akrab bagi para pelaku pasar kripto. 

Dilansir dari Coinmarketcap, bitcoin kini diperdagangkan dalam kisaran US$108.000. Hal itu setelah kehilangan sebagian besar kenaikan yang sempat terjadi pasca aksi jual besar-besaran pekan lalu.

Baca Juga: Hanya 3% Warga Melek Kripto, Tokocrypto Dorong Edukasi Nasional

Analis menilai tekanan terhadap aset kripto, termasuk bitcoin dan token utama lainnya disebabkan oleh pengetatan likuiditas dalam sistem keuangan global yang menekan minat risiko investor.

Tanda-tanda pengetatan tersebut terlihat dari melebar­nya selisih antara Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan Effective Federal Funds Rate (EFFR) yang kini mencapai 0,19.

SOFR mencerminkan biaya pinjaman tunai semalam dengan jaminan surat utang pemerintah dalam pasar repo dari AS. Tingkat ini dianggap sebagai suku bunga nyaris bebas risiko karena didasarkan pada data transaksi aktual antara bank, perusahaan sekuritas, manajer aset, dana pasar uang, dan perusahaan asuransi.

EFFR di sisi lain menggambarkan rata-rata tertimbang suku bunga pinjaman antarbank tanpa jaminan dalam pasar dana federal, yang terutama dipengaruhi oleh kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed)

SOFR lebih tinggi, hal itu menandakan bahwa pemberi pinjaman menuntut imbal hasil lebih tinggi bahkan untuk pinjaman yang dijamin surat utang pemerintah. Kondisi ini mencerminkan likuiditas yang ketat dan membuat biaya pinjaman jangka pendek meningkat.

Baca Juga: Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun ke PDB, Potensi Naik 3 Kali Lipat Jika Seluruh Transaksi Legal

Kenaikan terbaru pada selisih kedua suku bunga tersebut diyakini menjadi faktor pembatas bagi penguatan harga bitcoin, yang oleh banyak analis dianggap sebagai aset yang sangat sensitif terhadap ketersediaan likuiditas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: