Kredit Foto: KPI
Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis KPI, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Tenny Elfrida, memastikan perusahaan terus mendorong transformasi digital di sektor energi nasional melalui pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence), big data, dan automasi.
“Kami menggunakan teknologi digital dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam hal teknis, tapi juga untuk hal-hal yang terkait dengan perencanaan, hingga untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat,” ujar Tenny dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/10/2025).
Ia menjelaskan, digitalisasi di KPI dilakukan secara menyeluruh, termasuk pada manajemen sumber daya manusia. KPI telah mengintegrasikan seluruh data human capital melalui HC Data Platform, yang mencakup proses rekrutmen, pelatihan, manajemen talenta, hingga masa pensiun.
Baca Juga: Pertamina Rampungkan Pembangunan Kilang Terbesar di ASEAN, Kapasitas 2 Juta Barel
Menurut Tenny, platform tersebut memudahkan perusahaan menilai rekam jejak pekerja, perkembangan karier, serta kontribusinya terhadap perusahaan.
“Kami juga gunakan platform ini untuk mengambil keputusan terkait penempatan seseorang di posisi atau jabatan, apakah sesuai dengan kompetensinya dan apakah yang bersangkutan berkembang di posisi tersebut,” ungkapnya.
Selain mempermudah pengelolaan SDM, integrasi ini juga membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis berbasis data, sehingga proses menjadi lebih efisien dan transparan.
Salah satu inovasi digital unggulan KPI adalah MATA (Market Advanced Tools for Analytics), sistem berbasis AI yang mampu memprediksi harga minyak dunia. Teknologi ini membantu KPI menghindari potensi kerugian dengan mengoptimalkan pemilihan harga dasar minyak mentah serta strategi lindung nilai (hedging).
Baca Juga: Ini Peta Jalan Pembangunan Kilang Pertamina untuk Genjot Produksi BBM dan LPG
KPI juga mengembangkan PPMS (Predictive & Prescriptive Maintenance System), sistem berbasis machine learning yang mampu mendeteksi anomali pada peralatan kilang seperti kompresor dan pompa. Dengan sistem ini, KPI dapat mencegah waktu henti tidak terencana dan biaya perbaikan tinggi, sekaligus mendapatkan rekomendasi tindakan berbasis analisis prediktif.
Inovasi berbasis AI lainnya adalah RUVision, sistem kamera pengawas atau CCTV pintar yang saat ini diterapkan di Kilang Balikpapan. Teknologi ini mampu mendeteksi kebakaran, asap, kebocoran, serta pelanggaran keselamatan secara real-time.
“Ketika baru ada gejala yang mengarah pada kondisi yang tak aman yang bisa berujung pada kecelakaan, sistem ini langsung memberikan peringatan akan potensi yang mungkin terjadi, seperti kebakaran atau kebocoran,” tutur Tenny.
Baca Juga: Kritik Pedas Menkeu Purbaya: Pertamina Malas Bangun Kilang
Tenny menambahkan, RUVision juga dapat mengenali individu yang tidak menggunakan perlengkapan sesuai standar keamanan, hingga mendeteksi aktivitas berisiko di area kilang.
“Ke depannya sistem ini akan kami terapkan juga di seluruh kilang KPI, untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam proses operasional,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement