Kredit Foto: Dok. BPMI
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pengangguran diperkirakan “mulai mudah mencari kerja” mulai akhir Desember 2025 karena efek penempatan dana pemerintah dan paket stimulus. Pernyataan itu disampaikan Purbaya dalam Media Briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (17/10), sebagai upaya menjelaskan mengapa pemerintah memperkirakan perbaikan pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan.
Purbaya, yang baru sebulan menjabat setelah dilantik 8 September 2025, mengatakan perubahan arah ekonomi baru mulai terasa. Ia mencatat penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di perbankan dan paket stimulus Presiden Prabowo Subianto sebagai faktor utama yang mendorong pertumbuhan kuartal IV-2025.
Baca Juga: Dana Rp200 Triliun Dorong Ekonomi, Purbaya: Kredit di Himbara Tembus Rp112 Triliun
“Saya harapkan nanti akhir Desember (2025) sudah kelihatan tuh lebih bergairah ekonominya, ke bawah akan mengalir juga. Saya pikir sih pengangguran, orang, mulai ngerasa lebih mudah mencari kerja,” ujar Purbaya. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa mencapai di atas 5,5 persen berkat aliran likuiditas tersebut. “Sebagian pasti sudah diserap ke sistem yang sedang tumbuh itu, jadi akan membaik sedikit. Growth akan di atas 5,5 persen, dugaan saya, dengan uang yang saya gelontorkan. Belum nanti lagi ada stimulus tambahan ke perekonomian.”
Purbaya juga memproyeksikan manfaat pembalikan arah ekonomi akan dirasakan kelas menengah pada dua kuartal pertama 2026. Menurutnya, kelas menengah menjadi salah satu penerima manfaat saat ekonomi tumbuh lebih cepat. “Kelas menengah kan orang yang mampu dan pintar. Dugaan saya, begitu ekonominya growth, tumbuhnya lebih cepat, mereka yang akan menikmati duluan manfaat pertumbuhan ekonomi itu sampai ke (kelas) atas,” kata Purbaya.
Baca Juga: Dana Pemerintah Rp653,4 Triliun Parkir di Bank, Purbaya Curiga Adanya Main Bunga
Mengenai kebijakan fiskal pro-kelas menengah, Purbaya menolak pendekatan subsidi luas yang berdampak pada penerimaan negara. “Jangan seperti itu terus, minta duit, minta duit terus. Lihat dulu ekonominya seperti apa, nanti kalau sudah mereka bisa membayar, bayar. Jangan semuanya gratis, nanti saya bangkrut. Gimana saya bisa bangun daerah, membiayai program pembangunan, gak bisa kalau gitu. Jadi, jangan semuanya gratis. Kalau semuanya gratis, pendapatan pajak nol, bubar lah kita,” ujarnya.
Purbaya menegaskan bila perbaikan di lapangan tidak sesuai prediksi, ia akan mempertimbangkan alternatif kebijakan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement