Kredit Foto: Ferry Hidayat
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan dalam mewujudkan ketahanan keluarga, kunci utama merupakan kolaborasi multipihak menciptakan ekosistem ekonomi baru.
Wamen PPPA menyampaikannya saat meninjau langsung Kampung Ilmu Serayu Network di Banjarnegara dalam rangka menjahit kolaborasi antara inisiatif masyarakat dan program pemerintah, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menteri PPPA Tegaskan Pentingnya Institusi Pendidikan Tanamkan Nilai Teladan
"Di sini, semangat ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memiliki ilmu pertanian bertemu dengan dukungan lahan seluas 6,7 hektar yang disediakan oleh Indonesia Power. Pendekatan kami bukanlah tipikal bantuan sosial yang pasif, melainkan pemberian 'kail' dan fasilitas untuk mendorong gerakan yang bottom-up. Dengan memperkuat ketahanan pangan dari dapur keluarga, kita memajukan ekonomi lokal secara berkelanjutan," ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Rabu (22/10).
Dalam kunjungan tersebut, Wamen PPPA didampingi oleh General Manager Indonesia Power (IP) Nazrul Very Andhi, Tenaga Ahli Utama Badan Gizi Nasional (BGN) Florencio Mario Vieira, Praktisi Imam Prasodjo, serta Dosen dari Universitas Indonesia dan Universitas Mataram. Rombongan berkesempatan melihat berbagai kegiatan di Kampung Ilmu, mulai dari perkebunan sayuran swasembada pangan, peternakan ayam dan kambing, kolam ikan, hingga proses pembuatan pelet pakan.
GM Indonesia Power Nazrul Nazrul Very Andhi menyampaikan bahwa Kampung Ilmu ini memanfaatkan lahan yang ada, termasuk sedimen yang sebelumnya dianggap tidak berguna, diolah menjadi sumber daya bernilai ekonomis dan menjadi bagian dari circular economy. Selain berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan pembibitan , inisiatif ini juga berkolaborasi dengan BGN untuk mendukung program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Praktisi Imam Prasodjo menekankan pentingnya program gizi yang tepat sasaran. "Fokus pada Ibu Hamil dan Seribu Hari Pertama Kehidupan sangat krusial, sebab asupan gizi ibu akan menentukan kualitas perkembangan otak anak. Dengan adanya program gizi yang tepat sasaran, kita berupaya mencegah risiko stunting dan memastikan generasi penerus tumbuh dengan potensi yang optimal ," jelas Imam Prasodjo.
Sinergi antara Kampung Ilmu dan Program Gizi Nasional terletak pada rantai pasokan. Wamen PPPA menjelaskan bahwa Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa-desa yang selama ini memproduksi hasil pertanian dan peternakan untuk meningkatkan nilai ekonomi keluarga, diharapkan dapat menjadi pemasok utama bagi kebutuhan SPPG.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement