Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Vale Naik 27% di Kuartal III 2025, Laba Melonjak Jadi US$27 Juta

Pendapatan Vale Naik 27% di Kuartal III 2025, Laba Melonjak Jadi US$27 Juta Kredit Foto: PT Vale Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) mencatat kinerja keuangan kuat pada kuartal III 2025 dengan pendapatan mencapai US$278,6 juta, naik 27% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan nikel matte dan kontribusi awal dari bijih nikel saprolit Bahodopi yang mulai dikirim lebih cepat dari jadwal.

Laba bersih perusahaan melonjak tajam menjadi US$27,2 juta, naik dari US$3,5 juta pada kuartal II 2025. EBITDA juga meningkat signifikan menjadi US$74,6 juta dari US$40 juta, mencerminkan perbaikan profitabilitas di tengah pasar nikel global yang relatif stabil.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Cetak Laba USD52,44 Juta, Produksi Nikel Tumbuh 4%

Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale Rizky Putra mengatakan peningkatan kinerja keuangan pada periode ini ditopang efisiensi operasional dan diversifikasi produk.

“Hasil keuangan kami pada triwulan ini menunjukkan peningkatan profitabilitas yang didorong oleh produksi yang lebih tinggi, peningkatan nilai jual nikel, dan pengendalian biaya yang disiplin,” ujar Rizky. 

“Kami juga mulai melihat kontribusi dari penjualan bijih saprolit Bahodopi, yang memperkuat kekuatan portofolio kami yang terdiversifikasi.”

Produksi nikel dalam matte pada kuartal III 2025 mencapai 19.391 metrik ton, naik 4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara kumulatif, produksi sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 54.975 ton, tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: PT Vale Sumbang PAD Morowali Rp43 Miliar dari Penjualan Bijih Nikel

Presiden Direktur dan CEO PT Vale Bernardus Irmanto menegaskan pencapaian tersebut mencerminkan ketangguhan operasional perusahaan.

“Kinerja kami mencerminkan dedikasi tim kami dan ketangguhan operasi kami dalam terus beradaptasi dan memberikan nilai di tengah dinamika pasar,” kata Bernardus. 

“Kami tetap fokus pada keunggulan operasional, keselamatan, dan kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan Indonesia.”

Biaya kas per unit penjualan nikel matte turun menjadi US$9.304 per ton, dari US$9.384 per ton pada kuartal sebelumnya. Penurunan biaya ini turut menopang marjin laba di tengah kenaikan aktivitas produksi. Hingga akhir September 2025, posisi kas dan setara kas tercatat US$496,3 juta, dengan belanja modal (capex) mencapai US$331,4 juta, meningkat dari US$200,9 juta pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: PT Vale Bayar Kompensasi Pertama Dampak Kebocoran Pipa Towuti

Selain kinerja keuangan yang kuat, PT Vale juga menorehkan capaian keberlanjutan penting dengan meraih tiga penghargaan ESG nasional, termasuk Lestari Awards 2025, Gold Star Award dalam Investortrust ESG Awards 2025, dan Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian ESDM. Perseroan juga mencatat perbaikan peringkat risiko ESG menjadi 27,5, menunjukkan kemajuan signifikan dalam praktik keberlanjutan dan tata kelola.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: