- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Krakatau Steel Perkuat Fondasi Bisnis untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Kredit Foto: Krakatau Steel
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mempercepat langkah transformasi bisnis dan keuangan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fundamental perusahaan. Langkah tersebut ditempuh guna memastikan pertumbuhan berkelanjutan di tengah tekanan global industri baja yang masih fluktuatif.
Perseroan fokus pada efisiensi operasional, optimalisasi sumber daya, serta restrukturisasi utang guna memperkuat struktur permodalan. Upaya ini dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir, dengan menitikberatkan pada segmen bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan dan margin yang tinggi.
Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyatakan bahwa strategi yang dijalankan saat ini bertujuan membangun fondasi yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar global.
“Langkah-langkah yang kami ambil saat ini adalah fondasi yang sangat penting untuk membawa Krakatau Steel ke era baru yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kami tidak hanya fokus pada penyelesaian tantangan keuangan jangka pendek, tetapi lebih dari itu, kami membangun sebuah perusahaan yang resilient, kompetitif, dan terpercaya,” tegas Akbar Djohan.
Baca Juga: Dulu Rugi, Krakatau Steel (KRAS) Kini Cetak Laba USD22,17 Juta per September 2025
Sebagai bagian dari transformasi, Krakatau Steel melakukan evaluasi terhadap seluruh lini bisnis dan anak perusahaan. Perseroan juga meningkatkan efisiensi energi, pemilihan bahan baku, serta optimalisasi input-output produksi untuk menekan biaya. Sejalan dengan itu, manajemen menerapkan kebijakan pengurangan biaya non-produktif, termasuk pembatasan rapat di hotel dan efisiensi perjalanan dinas.
Restrukturisasi utang menjadi langkah strategis lain dalam memperkuat neraca keuangan. Krakatau Steel melakukan negosiasi ulang dengan para kreditur untuk memperpanjang tenor pinjaman, menurunkan beban bunga, dan memperoleh skema pelunasan yang lebih ringan. Di sisi lain, manajemen terus mengoptimalkan pengelolaan arus kas dan modal kerja guna menjaga likuiditas perusahaan tetap sehat.
Dukungan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas juga menjadi faktor penting dalam proses restrukturisasi dan penguatan permodalan. Krakatau Steel berkomitmen memberikan keterbukaan informasi kepada para pemegang saham serta menjalankan tata kelola yang transparan.
Transformasi yang dimulai sejak 2019 menunjukkan hasil positif. Efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas menjadi pendorong utama penguatan daya saing perusahaan. Perseroan juga terus berinvestasi dalam pemeliharaan fasilitas produksi, adopsi teknologi terbaru, serta penerapan best practices industri untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas baja.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Minta Dukungan Dana USD500 Juta ke Danantara
Selain memperkuat pondasi internal, Krakatau Steel juga mencatat kemajuan di pasar global. Produk baja Cold Rolled Coil (CRC) milik perusahaan telah menembus berbagai pasar internasional seperti Asia, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat. Pada September lalu, Krakatau Steel mencatat ekspor CRC sebesar 54.247 ton ke Spanyol, menjadi salah satu capaian ekspor terbesar sepanjang 2025.
Langkah efisiensi juga sejalan dengan kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), yang melalui surat edaran Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 menghapus tantiem dan insentif bagi anggota dewan komisaris BUMN dan anak usahanya. Krakatau Steel meneruskan semangat efisiensi ini dengan restrukturisasi organisasi dan penerapan manajemen waktu karyawan untuk memastikan produktivitas kerja yang optimal.
Akbar menambahkan, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan — termasuk pemerintah, kreditur, dan mitra bisnis — menjadi elemen penting dalam keberhasilan transformasi perusahaan.
“Kami tidak menutup mata bahwa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan merupakan faktor kunci dalam perjalanan transformasi ini untuk menjadikan Krakatau Steel sebagai industri strategis nasional yang berdaya saing tinggi,” ujar Akbar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement