Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar Stabil, Sentimen Pasar Membaik Menyusul Harapan Berakhirnya Shutdown Pemerintah AS

Dolar Stabil, Sentimen Pasar Membaik Menyusul Harapan Berakhirnya Shutdown Pemerintah AS Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) stabil pada perdagangan di Senin (10/11). Hal ini terjadi seiring meningkatnya sentimen risiko dalam pasar global setelah muncul tanda-tanda bahwa pemerintahan federal akan segera dibuka kembali di Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Reuters, Selasa (11/11), Indeks Dolar (DXY) nyaris tidak berubah alias bergerak stagnan dalam kiasaran dari 99,59.

Baca Juga: The Fed: Kebijakan Imigrasi Trump Bukan Penyebab Rendahnya Pertumbuhan Tenaga Kerja AS

Senat Amerika Serikat melanjutkan pembahasan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah dari AS. Penutupan itu sendiri telah membuat ribuan pegawai federal dirumahkan, bantuan pangan tertunda, dan perjalanan udara terganggu.

Kepala Analis Mata Uang InvestingLive, Adam Button mengatakan bahwa persepsi bahwa salah satu pihak akan dirugikan karena gagal mencapai tujuannya selama penutupan pemerintahan turut mendorong minat risiko investor, terutama menjelang pemilu sela tahun depan.

“Ini terlihat seperti kekalahan bagi Partai Demokrat. Dua tahun ke depan akan berada di bawah mayoritas Partai Republik,” ujar Button.

“Itu berarti lebih banyak belanja pemerintah yang positif bagi saham, emas, dan pertumbuhan global," tambahnya.

Namun, pergerakan dolar relatif terbatas karena volume perdagangan menurun menjelang libur dari Hari Veteran.

Jika penutupan pemerintahan benar-benar berakhir, fokus pasar akan beralih ke data ekonomi, terutama laporan non-farm payrolls yang belum dirilis sejak pemerintahan berhenti beroperasi lebih dari sebulan lalu.

Baca Juga: The Fed: Pertumbuhan Stablecoin Bisa Pengaruhi Kebijakan Moneter AS

Sementara itu, di sisi kebijakan moneter, para pejabat bank sentral yang sebelumnya mendukung dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini menunjukkan pandangan berbeda terkait langkah selanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: