Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) melaporkan aksi pembelian saham oleh Komisaris Utama Yos Effendi Susanto sebagai investasi pribadi.
Transaksi dilakukan pada 18 November 2025 melalui pembelian 3,35 juta saham di harga Rp795 per saham, sebagaimana tertuang dalam keterbukaan informasi perseroan di Jakarta, dikutip Rabu (26/11/2025).
Pembelian tersebut membuat Yos menambah kepemilikan dari 414 juta saham menjadi 418 juta saham, sehingga porsi kepemilikan naik dari 0,82% menjadi 0,84%. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Primaya, Leona Agustine Karnali, selaku penerima kuasa.
“Aksi ini merupakan transaksi pribadi,” ujar Leona.
Baca Juga: Perusahaan Happy Hapsoro Jual 1,49 Miliar Saham BUVA
Perseroan menjelaskan bahwa pembelian saham oleh komisaris bersifat individual dan tidak terkait dengan aksi korporasi tertentu.
Namun, tambahan kepemilikan ini menambah bobot investor internal di perusahaan operator jaringan rumah sakit Primaya tersebut.
PRAY yang mengelola jaringan Primaya Hospital tercatat tengah memperluas cakupan bisnis melalui pembangunan fasilitas rumah sakit baru dan penguatan layanan spesialis.
Ekspansi diarahkan pada layanan unggulan seperti perawatan ibu dan anak serta fasilitas intensif guna mendorong kapasitas layanan di kota-kota besar.
Dari sisi kinerja, PRAY membukukan pendapatan Rp1,75 triliun per kuartal III-2025, meningkat dari Rp1,55 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: YUPI Kucurkan Dividen Interim Rp300 Miliar untuk Pemegang Saham
Kendati demikian, laba bersih turun menjadi Rp163,2 miliar dari sebelumnya Rp216,7 miliar, seiring kenaikan biaya operasional dan kebutuhan investasi jaringan layanan kesehatan.
Margin profitabilitas perusahaan masih tetap solid. Margin laba kotor berada di 28,1%, sementara margin EBITDA tercatat 21,9% serta margin laba bersih 9,3%.
Perseroan menilai tingkat profitabilitas tersebut masih mencerminkan daya tahan usaha di tengah ekspansi layanan kesehatan nasional.
Manajemen menegaskan bahwa perseroan akan tetap fokus pada penguatan kualitas layanan dan pengembangan fasilitas baru sebagai strategi jangka panjang.
Sementara itu, aksi beli saham oleh komisaris utama menjadi sinyal keyakinan internal terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement