Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2025 Jadi Tahun Penting Perkembangan Pariwisata Indonesia

2025 Jadi Tahun Penting Perkembangan Pariwisata Indonesia Kredit Foto: InJourney
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan 2025 sebagai tahun penting dalam perkembangan pariwisata Indonesia.

Pasalnya meskipun diliputi berbagai tantangan global, pariwisata nasional berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan secara signifikan memberikan sumbangan pada PDB Nasional. 

Baca Juga: Belarus Jadi Mitra Strategis RI Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Selain itu, Indonesia juga mempertegas diri sebagai destinasi unggulan yang berkualitas, berkelanjutan, dan memiliki daya saing global. Pariwisata terus tumbuh menjadi salah satu sektor unggulan penggerak ekonomi nasional.

Ini disampaikan Menpar dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) Kementerian Pariwisata, Selasa (16/12/2025).

"Di tengah berbagai tantangan global, pariwisata berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan berperan kuat dalam mendorong pemberdayaan masyarakat menuju Indonesia sejahtera dalam pilar pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Rabu (17/12).

Sepanjang tahun 2025, pariwisata nasional mendapatkan perhatian internasional dengan 153 penghargaan internasional yang dianugerahkan, melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2024. Dari prestasi Michelin Keys untuk 33 hotel dan resor, hingga pengakuan dunia untuk kuliner dan desa wisata, reputasi Indonesia di panggung global mencapai level tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Pariwisata Indonesia juga mencatatkan pencapaian kinerja solid sepanjang 2025 yang dapat dilihat dari berbagai indikator kinerja utama Kementerian Pariwisata. Pertama adalah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari Januari-Oktober 2025 tercatat mencapai 12,76 juta kunjungan atau meningkat 10,32% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Kemenpar memproyeksi hingga Desember 2025, kunjungan wisman bisa mencapai 15,31 juta. 

Jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri (wisatawan nasional) sebesar 7,55 juta, statistik wisatawan mancanegara memberikan surplus sebesar 5,21 persen yang kemudian mendorong net devisa positif. 

Hingga triwulan III tahun 2025, devisa pariwisata mencapai 13,82 miliar dolar AS atau tumbuh 9,42%. Capaian devisa diprediksi akan terus tumbuh hingga mencapai 18,50 miliar dolar AS di akhir tahun dan memperkuat posisi pariwisata sebagai salah satu penyumbang devisa yang cukup besar bagi negara.

"Hal ini mengindikasikan Indonesia tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan kompetitif dengan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan sebesar 1.259 dolar AS," ujar Menpar Widiyanti.

Berbagai capaian angka-angka di atas tentu tidak lepas dari deretan program pemasaran yang dijalankan Kemenpar bersama berbagai pihak melalui strategi kolaborasi untuk menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di pasar dunia.

Sepanjang tahun 2025, Kemenpar berpartisipasi dalam 12 pameran pariwisata dunia seperti Travex ATF, SATTE 2025, ITB Berlin 2025, ATM Dubai 2025, hingga WTM London 2025, dengan serangkaian program turunan di dalamnya. Mulai dari 16 business matching, 17 familiarization trip serta 22 kerja sama terpadu. Dari keseluruhan kegiatan pemasaran, pariwisata Indonesia mencatatkan potensi devisa sebesar Rp29,6 triliun. 

Kemenpar juga secara aktif melaksanakan kampanye kreatif seperti pemasangan livery bus dengan iklan bertemakan Wonderful Indonesia yang melintas di lokasi-lokasi strategis di Berlin, Jerman dan Roma, Italia. 

Sementara untuk perjalanan wisatawan nusantara, pada Januari-Oktober 2025 juga menunjukkan kekuatan luar biasa yakni 997,91 juta perjalanan. Jumlah ini meningkat 18,89% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan pergerakan ini juga ditopang dengan program pemasaran dan promosi Bangga Berwisata di Indonesia. Bersama seluruh mitra, Kemenpar menghadirkan 17 pameran wisata, 9 business matching, 9 familiarization trip serta 5 kerja sama terpadu. 

Selain itu, geliat wisatawan nusantara juga ditopang dengan penyelenggaraan serangkaian event. Sebanyak 198 event besar, mulai dari Karisma Event Nusantara, event nasional, hingga event internasional dan MICE, menghadirkan 12,20 juta pengunjung, menggerakkan 20.877 UMKM, dan memicu perputaran ekonomi yang mencapai Rp 23,76 triliun. 

"Di tengah berbagai tantangan global, pariwisata berperan strategis sebagai penggerak ekonomi rakyat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Di mana tahun ini ekosistem pariwisata menyerap jutaan tenaga kerja dan membuka peluang bagi generasi baru, dengan total 25,91 juta pekerja pariwisata," ujar Menpar Widiyanti. 

Dalam mendukung pemenuhan SDM terampil dan berdaya saing, Kemenpar melalui 6 Poltekpar pada tahun 2025 menghasilkan lulusan sebanyak 2.905 dengan total jumlah mahasiswa aktif sebanyak 11.835. 

Berbagai upaya pengembangan kapasitas SDM juga dilakukan Kemenpar untuk mendorong daya saing dan keterampilan tenaga kerja pariwisata. Sepanjang 2025, Kemenpar memfasilitasi pelaksanaan uji kompetensi terhadap 2.000 individu, pelatihan berbasis kompetensi terhadap 622 individu, serta pelatihan tentang soft skills, pariwisata berkelanjutan dan keterampilan manajemen untuk 27.393 individu. Selain itu, pelatihan juga diberikan kepada SDM aparatur dan pendidikan vokasi. 

Investasi pun bergerak seirama. Realisasi investasi hingga Triwulan III 2025 menyentuh angka Rp53,92 triliun. Kemenpar di sepanjang tahun 2025 berpartisipasi di 19 kegiatan manajemen investasi di berbagai negara untuk mendorong lebih banyak minat investor menanamkan modalnya di sektor pariwisata Indonesia. 

Indonesia berkolaborasi bersama UN Tourism menjadi negara pertama di Kawasan Asia-Pasifik yang meluncurkan pedoman investasi pariwisata, berjudul “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia”. Pedoman yang disusun berdasarkan riset mendalam ini meliputi; gambaran ekonomi global dan nasional, tren dan arus investasi (termasuk investasi hijau dan startup), proposisi nilai dan daya saing Indonesia di tingkat global, kerangka hukum dan perpajakan untuk investor, peluang investasi konkret di destinasi unggulan, dan rekomendasi strategis.

"Pedoman investasi tersebut diharapkan dapat menyajikan panduan yang menyeluruh untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia, sehingga dapat membantu calon investor baik dari dalam maupun luar negeri dalam menggali potensi investasi," ujar Menpar Widiyanti. 

Indonesia kini dihargai bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi karena kualitas pengelolaannya, keberagaman budaya, dan kerja keras jutaan insan pariwisata yang menjaga dan merawatnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: