WE Online, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Permanent International Association of Navigational Congresses (PIANC /Asosiasi Dunia Infrastruktur Transportasi Air) untuk membenahi infrastruktur kepelabuhanan di Indonesia.
"Mungkin kita bisa mengambil manfaat dari asosiasi ini sehingga kita tidak harus mulai dari awal," kata Peneliti teknik pesisir dan pelabuhan dari BPPT Dr Dinar Catur Istiyanto pada Seminar Internasional Teknik Manajemen dan Infrastruktur Perairan di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Menurut Dinar, jika BPPT ikut dalam kelompok kerja PIANC yang diadakan setiap tahun maka pembangunan pelabuhan di Indonesia akan lebih cepat terstandardisasi.
"Jadi PIANC ada working group yang tiap tahun memberikan beberapa studi mengenai bagaimana perencanaan pelabuhan yang benar. Tetapi untuk kasus-kasus khas yang lokal, Indonesia bisa berbagi dengan mereka dan akan lebih cepat terstandardisasi," katanya.
Dinar menambahkan, jika produk studi tersebut sudah mempunyai standar, maka mudah bagi Kementerian Perhubungan melakukan pembangunan infrastruktur kepelabuhanan.
Sementara itu, pihak BPPT akan membuat struktur organisasi untuk memenuhi persyaratan menjadi anggota bagian nasional PIANC dalam melakukan kegiatan koordinasi antar regu secara internasional.
"Setiap negara mempunyai satu perwakilan ketika ada pertemuan tahunan PIANC terkait dengan kebijakan-kebijakan pembangunan," ujarnya.
Tindak lanjut dari seminar ini, lanjut dia, pada 1 Januari 2016 dipastikan Indonesia menjadi anggota yang memenuhi syarat di bawah koordinasi Deputi bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim. Program kerja sama ini didukung oleh beberapa institusi antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Maritim dan Sumberdaya, Royal Hashkoning DHV Indonesia, Pertamina, DEME, ASDP, dan PARI Japan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
