PT Sarinah (Persero) menargetkan penjualan pada 2016 sekitar Rp350 miliar, tumbuh sekitar 17 persen dibanding penjualan 2015 yang diperkirkan mencapai sekitar Rp300 miliar.
"Kenaikan pendapatan terjadi pada seluruh bisnis Sarinah, meliputi ritel, properti dan jasa perdagangan (trading)," kata Direktur Utama Sarinah Ira Puspadewi, di sela peluncuran "Porseni BUMN 2015", di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Selama 2016, laba bersih diperkirakan mencapai Rp25 miliar, melonjak dari laba bersih 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp18 miliar. Menurut Ira, selama 2015 terjadi penurunan pendapatan sekitar 10 persen dari 2014 sejalan dengan penurunan nilai tukar rupiah yang berakibat melemahnya daya beli masyarakat.
Namun dijelaskannya, pada 2016 diproyeksikan kinerja keuangan akan kembali membaik seiring dengan proyeksi kenaikan pendapatan. Bisnis ritel, pada 2016 Sarinah melakukan ekspansi dengan menambah jumlah store khusus (specialty storey) untuk gerai hijab.
"Tahun depan (2016) jumlah "hijab store" bertambah 22 store, dari saat ini sebanyak 10 hijab store. Investasi setiap gerai hijab sebesar Rp200 juta," ujarnya.
Dari sisi bisnis trading, Sarinah sedang menggenjot ekspor mebel dari kayu dan rotan, dengan pasar ekspor meliputi Turki, Korea dan Belanda.
"Ekspor mebel masih relatif kecil, tapi terjadi kenaikan 10 persen pada 2015. Ini akan terus kita genjot dengan memperluas pasar ekspor sasaran," ujarnya.
Sementara dari bisnis properti, Sarinah juga berhasil meningkatkan pendapatan. "Gedung Sarinah yang tadinya ruangannya banyak kosong, sekarang tingkat isian (okupansi) sudah mencapai 99,8 persen," ujar Ira. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
