WE Online, Pangkalpinang - Badan SAR Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selama 2015 menangani 47 bencana alam yang didominasi kecelakaan kapal karena gelombang tinggi disertai angin kecang di perairan itu.
"Sekitar 90 persen dari 47 bencana alam yang berhasil ditangani terjadi di laut," kata Kabag Ops Basarnas Kepulauan Babel, Andriandi di Pangkalpinang, Selasa (19/1/2016).
Ia menjelaskan bencana alam pertama kali ditangani yaitu kecelakaan pesawat penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya menuju Singapura yang jatuh di kawasan perairan Selat Karimata Pulau Belitung dan Pangkalan Embun, Kalimantan.
"Pada saat itu seluruh personil dibantu TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat menyisir seluruh perairan Bangka, Belitung hingga Pangkalan Embun untuk mencari serpihan badan pesawat dan korban pesawat naas tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan bencana alam di daerah ini didominasi kecelakaan kapal penumpang, kargo dan nelayan tradisional karena kondisi geografis daerah yang didominasi laut.
"Bencana alam yang terjadi di daratan seperti banjir, tambang runtuh, kebakaran hutan dan lainnya kurang, sehingga kita lebih fokus memantau perkembangan kondisi cuaca di perairan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, kondisi cuaca di perairan mengalami perubahan cukup signifikan yang ditandai gelombang tinggi disertai angin kencang.
"Diperkirakan kondisi cuaca buruk di perairan ini akan terjadi hingga Februari 2016, sehingga diimbau nelayan tradisional dan wisatawan yang berwisata di pantai untuk lebih waspada, mengingat kondisi cuaca di perairan yang cukup berbahaya untuk beraktivitas di laut," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement