Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Batam Semua Kendaraan Dinas Bakal Pakai Pertalite

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Pertamina Marketing Operatioan Region (MOR) I Sumbagut resmi memasarkan produk bahan bakar Pertalite di wilayah Kota Batam. Produk ini telah dapat dinikmati konsumen di 10 SPBU di Kota Batam.

Branch Manager Pertamina Kepulauan Riau (Kepri) Doni Indrawan mengatakan harga jual Petralite di Batam Rp7.700 perliter. Produk ini digunakan bagi kendaraan berbahan bakar jenis bensin dengan research octan number (RON) 90 yang diproduksi di kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai yang kemudian disupali ke Terminal Kabil.

"Saat ini ada 10 SPBU menjual Petralite. Secara bertahap, semua SPBU di Batam berjumlah 36 unit akan melayani Petralite," ujar Doni usai peluncuran produk yang dilakukan Wali Kota Batam Muhammad Rudi di SPBU Baloi Batam, Kamis (24/3/2016).

Dijelaskan Doni, Petralite sangat cocok untuk mesin berkompresi tinggi sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih baik, hemat, serta ramah lingkungan sebab emisi karbon hasil pembakaran lebih rendah dari premium.

Ke-10 SPBU di Batam yang telah melayani pembelian Petralite, yakni SPBU Waringin di Kampung Pelita, SPBU Batam Riau Perkasa di jalan Engku Putri (samping kantor pertamina), SPBU Dumas di samping Top 100 Tembesi, dan Majesty Petroleum yang berada di Sungai Panas. Selain itu, SPBU Glory Sarana di Batu Besar, Satria Citra Kencana di Seraya, Lima Mas di Sukajadi, SPBU Norista di Batuaji, dan SPBU Bintang Cipta di Batuaji.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi akan memerintahkan jajarannya untuk menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan dinas. Selama ini kendaraan dinas yang dipakai pegawai di Pemerintah Kota Batam memakai BBM jenis Pertamax Plus yang harganya saat ini Rp 8.900 per liter.

Jika anggaran yang ada dipakai untuk membeli BBM jenis Pertalite dengan harga Rp7.700 per liter maka diharapkan bisa menjadi upaya efisiensi anggaran pemerintah.

"Kemarin disarankan Pertamax agar pemerintah tidak menggunakan subsidi. Kalau Pertalite tidak subsidi, oke-oke saja. Kalau semakin murah, perjalanan dinas semakin panjang. Dulu Rp 10 ribu bisa lima liter, sekarang tujuh liter. Artinya, jadi lebih banyak kilometernya," kata Rudi.

Wali Kota yang baru dilantik ini berjanji akan menyampaikan hal tersebut kepada pegawai dalam apel Senin pekan depan. "Apel Senin nanti saya sampaikan anjuran ini," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/dedy_suwadha
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: