WE Online, Jakarta - Pimpinan Accenture Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan pesatnya perkembangan internet di Tanah Air telah mulai memberikan efek positif bagi kaum hawa, khususnya pada upaya pembentukan sumber pemasukan. Hanya saja keberadaan internet di era digital belum memberikan dampak positif dalam tingkatan masif untuk kaum perempuan.
Neneng mencontohkan, keberadaan internet ikut membuat kaum perempuan yang punya jiwa wiraswasta menjadi terbantu dalam pengembangan usaha.
"Sebelum era digital, perempuan biasanya memasarkan produk melalui arisan atau toko dalam bentuk nyata. Nah kalau usahanya makin membesar, maka akan ada kesulitan dalam pemasaranya. Sekarang di era digital tidak seperti itu lagi, tidak perlu menunggu arisan untuk memasarkan produk dan tidak perlu juga memiliki toko nyata, sekarang virtual," paparnya kepada Warta Ekonomi, Rabu (30/3/2016).
Ditambahkan Neneng untuk memaksimalkan peluang ini, tentunya pelaku bisnis dan pemerintah perlu mendorong peningkatan pemahaman perempuan pada teknologi digital.
"Saat ini tingkat kefasihan digital perempuan Indonesia masih rendah, berada diurutan 26 paling bawah. Teknologi digital masih belum dieksplorasi lebih dalam seperti untuk pendidikan, kerja dan pengembangan diri," tambahnya.
Minimnya pemanfaatan teknologi digital diakui oleh Chief Editor Femina, Petty S Fatimah, menurutnya saat ini perempuan Indonesia lebih banyak mengandalkan teknologi digital untuk kepentingan sosial.
"Masih dominan untuk social. Dan literasi mesti ditingkatkan agar kefasihan digital bisa menghadirkan dampak positif yang lebih banyak. Ini bukan hanya tugas pemerintah," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement