WE Online, Jakarta - Kampanye prinsip bisnis berkelanjutan yang diterapkan baik oleh produsen maupun konsumen akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sehingga perlu disebarluaskan ke berbagai pihak.
"Kampanye 'Beli Yang Baik' merupakan satu dari banyak tindakan nyata yang telah dilakukan Unilever Indonesia untuk menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan, khususnya dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan," kata Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dia juga mencontohkan, Unilever di hulu telah melakukan berbagai prakarsa dalam pengurangan jejak karbon, seperti jumlah bahan mentah produk yang diperoleh dari sumber pertanian lestari melonjak dari 34 persen pada 2011 menjadi 48 persen pada 2014.
Selain itu, menurut dia, Unilever juga telah melakukan efisiensi energi dan mengurangi penggunaan energi langsung sehingga mengurangi 20,8 persen emisi karbon.
Melalui sistem pengolahan limbah, lanjutnya, Unilever telah berhasil mengurangi 23,35 persen konsumsi air.
Unilever juga memaksimalkan ukuran kemasan produk dan menggunakan karton daur ulang pada kemasan, untuk mengurangi emisi bahan bakar saat proses distribusi, 90 persen daya beban pengangkutan ditingkatkan agar lebih banyak produk yang diantarkan dalam sekali jalan.
"Dalam pengelolaan sampah, Unilever telah mengembangkan 1.272 Bank Sampah yang telah berhasil mengumpulkan hingga 3.425 ton sampah demi meningkatkan aktivitas daur ulang, terutama limbah kemasan pasca-penggunaan," katanya.
"Kami ingin terus bertumbuh secara berkelanjutan untuk puluhan bahkan ratusan tahun kedepan. Hal itu hanya bisa kami capai apabila pertumbuhan bisnis kami di Indonesia dapat membawa manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat tempat kami berada," katanya.
Konsumen, ujar dia, juga merupakan pihak yang mutlak harus dilibatkan dalam rangka mencitapkan masa depan yang lebih cerah untuk bisnis berkelanjutan.
Kegiatan kampanye Beli Yang Baik akan berlangsung mulai dari 21 April hingga 17 Mei 2016 di mana konsumen bisa berkontribusi melalui berbagai hal, seperti menulis tips bagaimana cara melestarikan lingkungan di kolom komentar status Facebook Unilever dengan hashtag #beliyangbaik.
Konsumen juga bisa ikut berpartisipasi dengan cara datang ke booth brightfuture di Hypermart dan mengikuti kompetisi cerita bagaimana melestarikan lingkungan. Kerja sama itu juga dilakukan bersama-sama dengan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.
"Kami sangat antusias menjalankan program Beli Yang Baik bersama Unilever dan Hypermart. Melalui Beli Yang Baik, kami berharap bisa menginspirasi konsumen untuk melakukan perubahan gaya hidup, karena mengenal hak serta memahami perlindungan konsumen saja belum cukup," kata Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga.
Menurut Nyoman Iswarayoga, konsumen juga perlu cermat dalam mengambil keputusan ketika membeli produk kebutuhan sehari-hari, khususnya mengetahui potensi dampak terhadap lingkungan dari produk yang akan dibeli karena konsumen memiliki kekuatan untuk menjaga kelestarian bumi dari produk yang digunakannya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement