WE Online, Jakarta - Perusahaan minyak raksasa Royal Dutch Shell akan memangkas kembali setidaknya 2.200 pekerja, sekitar 475 di antaranya berasal dari bisnis produksi minyak dan gas Inggris dan Irlandia. Pemangkasan tersebut dilakukan menyusul pengambilalihan Shell oleh BG Group serta jatuhnya harga minyak yang berkepanjangan.
Sebelumnya Shell telah mengumumkan lebih dari 10.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) selama dua tahun terakhir. Pada bulan Februari, perusahaan membukukan penurunan paling tajam dalam pendapatan tahunan selama 13 tahun.
"Meskipun perbaikan telah dilakukan terhadap bisnis kami, namun kondisi pasar masih tetap menantang," kata wakil presiden Shell Inggris dan Irlandia Paul Goodfellow, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
"Integrasi kami dengan BG memberikan kesempatan untuk mempercepat kinerja kami. Kita perlu mengurangi biaya dasar kami, meningkatkan efisiensi produksi dan memiliki organisasi yang paling sesuai dengan portofolio bisnis dan rencana gabungan kami," tambahnya.
PHK akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Dengan demikian total jumlah karyawan dan kontraktor yang diberhentikan dari awal tahun 2015 hingga akhir 2016 setidaknya mencapai 12.500 pekerja. Pada akhir 2015, Shell mempekerjakan sekitar 90.000 orang di seluruh dunia dan BG mempekerjakan sekitar 4.600 karyawan.
Shell mengumumkan 7.500 PHK pada tahun lalu, kemudian kembali memangkas 2.800 pekerja pada awal tahun ini. Perusahaan pada bulan Februari melaporkan penurunan tajam dalam laba setahun penuh dari US$ 19 miliar pada tahun 2014 menjadi US$ 3.8 miliar pada tahun lalu.
Pada bulan April, Shell mengumumkan rencana penutupan kantor di Reading, Aberdeen dan Manchester menyusul pengambilalihan BG Group dan mengatakan akan menutup kampus Thames Valley Park pada akhir tahun.
Dikatakan bahwa semua operasi darat berbasis Aberdeen akan pindah ke Tullos, dan bahwa kantor BG di Albyn tempat akan menutup bersama dengan kantor Brabazon Rumah Shell di Manchester.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: