Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Turun di Tengah Sejumlah Data Ekonomi

        Wall Street Turun di Tengah Sejumlah Data Ekonomi Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
        Warta Ekonomi, New York -

        Saham-saham Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB, 4/4/2017), hari pertama perdagangan bulan ini dan kuartal kedua, karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan ekonomi.

        Indeks Dow Jones Industrial Average turun 13,01 poin atau 0,06 persen menjadi ditutup pada 20.650,21 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 3,88 poin atau 0,16 persen menjadi berakhir di 2.358,84 poin dan indeks komposit Nasdaq berkurang 17,06 poin atau 0,29 persen menjadi 5.894,68 poin.

        Indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat 57,2 pada Maret, di atas perkiraan pasar 57, tetapi menurun sebesar 0,5 persentase poin dari angka bulan sebelumnya 57,7, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam laporannya pada Senin (3/4).

        "Survei kuat lainnya dari manufaktur AS, menunjukkan mereka memiliki kuartal pertama lebih baik dari kuartal keempat tahun lalu" kata Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

        Sementara itu, belanja konstruksi AS selama Februari datang pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1.192,8 miliar dolar AS, 0,8 persen di atas perkiraan Januari yang direvisi, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin (3/4).

        Perdagangan juga akan terus memantau risalah dari Federal Reserve AS dan laporan penggajian atai "payroll" non pertanian Maret pada akhir pekan ini.

        Ketiga indeks membukukan keuntungan yang mantap pada kuartal pertama, dengan S&P 500 ditutup menguat 5,5 persen. Namun, tidak pasti apakah reli tersebut akan berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang.

        Para analis mengatakan tampaknya ada peningkatan kekhawatiran bahwa reformasi pajak, belanja infrastruktur dan deregulasi Trump bisa membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk disetujui parlemen AS. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: