Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel, Tautoto TR, meminta para camat dan lurah di daerahnya lebih proaktif membantu pemerintah untuk mendongkrak penerimaan negara. Salah satunya dengan mencari para penunggak pajak di wilayahnya masing-masing.?
Tautoto mengakui salah satu potensi penerimaan negara yang cukup besar yakni Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). "Makanya, kami meminta camat dan lurah turut membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam mencari penunggak pajak kendaraan,? kata Tautoto, di Makassar, Senin, (11/9/2017).
Menurut Tautoto, pelibatan camat dan lurah dalam upaya mengidentifikasi penunggak pajak sangat diperlukan. Musababnya, mereka yang paling mengetahui kondisi di lapangan. "Camat dan lurah itu kan ujung tombak pembangunan. Untuk melakukan pembangunan, ya salah satunya diambil dari penerimaan pajak," tuturnya.
Lebih jauh, Tautoto mengatakan untuk meningkatkan penerimaan pajak, pihaknya tidak ingin tinggal diam dan menunggu. Bapenda Sulsel melahirkan berbagai program inovasi untuk memanjakan wajib pajak. Mulai dari Samsat Care, Samsat Keliling, Samsat Delivery, info pajak via SMS dan Twitter serta penagihan door to door.
?Berbagai program inovasi sudah dibuat dan menjadi layanan unggulan. Semua itu untuk memanjakan wajib pajak di Sulsel. Jadi tidak ada lagi alasan untuk tidak membayar pajak,? ujar Tautoto.
Bapenda Sulsel sendiri mencatat realisasi PKB hingga pertengahan 2017 menembus Rp535,96 miliar atau setara 50,75 persen. Adapun target penerimaan PKB di Sulsel pada 2017 mencapai Rp1,056 triliun. Demi mencapai target pajak kendaraan bermotor, sejumlah UPT pendapatan rutin menggelar penertiban untuk menjaring kendaraan yang menunggak.
Kepala Seksi Pelayanan dan Penetapan Samsat Makassar I Wilayah Selatan, Makmur Majid, mengatakan pihaknya menggandeng kepolisian untuk menggelar operasi terpadu menjaring penunggak PKB. Operasi tersebut dilaksanakan rutin hampir setiap bulan sebagai upaya meningkatkan pendapatan daerah.?
"Metodenya mirip razia atau sweeping kendaraan bermotor. Tapi fokusnya yakni penjaringan kendaraan yang pajak sudah mati untuk selanjutnya diproses," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: