Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Sebut LRT Jabodebek Proyek Sinergis dan Transparan

        Luhut Sebut LRT Jabodebek Proyek Sinergis dan Transparan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kontrak pinjaman kredit sindikasi untuk proyek Kereta Api Ringan (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dari 12 lembaga keuangan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi ditandatangani. Dalam sambutannya, Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan mengatakan LRT Jabodebek Proyek Sinergis yang Transparan.

        Sebanyak 12 bank dan lembaga pembiayaan yang menjadi kreditur bagi proyek LRT antara lain Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, dan BTMU.

        ?Ini memang kerja keras dari tim untuk kita bisa sampai pada financial closing (penyelesaian pembiayaan) sindikasi proyek LRT sebesar Rp19,250 triliun, yang terdiri dari Rp18,5 triliun untuk pembangunan sarana, prasarana dan seterusnya,? kata Luhut dalam keterangan resminya di Bandung, Jumat (29/12/2017).

        Menurut Menko, proyek LRT Jabodebek merupakan proyek pertama yang terintegrasi dengan pengelolaan yang sangat terbuka. Dia meminta semua pihak mau mengawasi jalannya proyek tersebut. Permintaan tersebut terutama ditujukan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).?

        ?Kita menghindari jangan sampai ada korupsi disini. Dan kita buat rambu-rambu supaya tidak ada korupsi dalam proyek ini,? tegas Menko Luhut.?

        Purnawirawan jenderal ini juga meminta kepada Dirut PT Adhi Karya Budi Harto, selaku kontraktor harus mengerjakan proyek LRT itu dengan teliti. Sebab, dia sempat mengkritik jorok dan tidak rapinya pengerjaan proyek pendukung tol laut di Bali. Menko ingin agar LRT yang merupakan karya anak bangsa itu betul-betul dikerjakan dengan rapi.?

        ?Saya titip pak Adi Karya (Dirut, red.) banyak proyek, karya-karya kita ini tidak detil, tidak rapi, saya titip ini supaya rapi. Ini adalah contoh kasus sinergi yang sangat baik? bahwa bangsa ini kalau bekerja secara sinergis itu akan bisa memberikan hasil yang sangat baik. Kita jangan tersegmentasi,? tegas Luhut.

        Lebih jauh, Menko Luhut menuturkan bahwa proyek LRT ini ditargetkan mampu menampung maksimal 474 ribu penumpang per hari dengan hanya dari Cibubur. ?Ini kita belum bicara yang dari Bogor, Depok, Bekasi dan dari Cikeas sana. Akan besar sekali angka ini, nah ini akan mengurangi kepadatan Jakarta sampai 30%,? tutur Luhut.

        Setelah penandatanganan Kontrak pinjaman kredit sindikasi untuk proyek Kereta Api Ringan (LRT), Menko Maritim Luhut Pandjaitan meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir pada acara tersebut untuk segera memutuskan pemesanan rangkaian kereta. Menurutnya, percepatan pemesanan rolling stock diharapkan dapat memenuhi target operasional LRT pada pertengahan tahun 2019.

        "Saya kemarin sudah lihat Hyundai, Saya bilang tadi sama pak Budi, putusin pak, ngga bisa lagi kelamaan,? ungkap Luhut.

        Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah memberikan dukungan kepada masyarakat dalam bentuk subsidi tiket. "Harapannya, subsidi ini dapat berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang. Rencananya, tiket LRT akan dijual Rp12 ribu per orang," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: