Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah akan terus memberikan perhatian secara serius terhadap iklim investasi yang kondusif agar penciptaan lapangan kerja meningkat dan roda ekonomi terus berputar.
"Indonesia memerlukan investasi karena tak bisa mengandalkan APBN semata dalam pembangunan dan penciptaan lapangan kerja," kata dia dalam acara? silaturrahmi dengan 1.500 pekerja di kawasan industri PT? Panasonic Gobel Economy Indonesia (PGEI), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/5/2018).
Hanif mengungkapkan telah terjadi peningkatan jumlah investasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yang? membawa dampak kesempatan kerja pun semakin bertambah dan menurunkan angka pengangguran.
Berdasarkan data World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia berada di peringkat ke-36 dari 137 negara-negara seluruh dunia. Ranking tersebut naik lima peringkat dari kedudukan sebelumnya di posisi 41.
"Penyebab meningkatnya daya saing dan investasi Indonesia di antaranya adanya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, pembangunan sumber daya manusia melalui investasi pendidikan, kesehatan, guna meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat," kata Hanif.
Sementara itu, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi yang masuk ke Indonesia per tahun 2014 sejumlah Rp463,1 triliun. Sementara sampai dengan akhir 2017, investasi yang masuk sejumlah Rp692,9 triliun.
"Artinya, terjadi peningkatan sebesar Rp229,8 triliun," kata dia.
Sementara itu, mantan Menteri Perdagangan sekaligus Pimpinan Panasonic Gobel, Rachmat Gobel menyatakan pihaknya mendukung langkah pemerintah dan komitmen membangun kualitas tenaga kerja yang kompeten. Hal itu terlihat dari 2.500 karyawan dengan tenaga ahli Jepang 30 orang atau 1,2%. Sementara setiap tahunnya ada 400 engineer dan teknisi produksi Indonesia yang di-training di Jepang dalam tiga tahun. Ada 500 lulusan SMA atau sederajat di-training ke Jepang.
"Melalui proses training ini, interaksi tenaga ahli Jepang yang telah memiliki pengalaman dan jam kerja dengan tenaga Indonesia telah meningkatkan kualitas manusia ke sumber daya Iptek Indonesia," ujar Rachmat.
Ia mengatakan, Jepang saat ini merupakan investor kedua terbesar dalam lima tahun terakhir. Saat ini telah hadir 1.500 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia selama 15 tahun terakhir.
"Sebanyak 4,7 juta lapangan kerja tercipta dan 93,3% adalah TKI dan 6,7% tenaga ahli Jepang," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah