Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gamelan Jawa Mendunia, Sampai Jadi Pembuka Konser Kenang Debussy

        Gamelan Jawa Mendunia, Sampai Jadi Pembuka Konser Kenang Debussy Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gamelan Jawa terpilih sebagai musik tradisional yang membuka konser musik peringatan 100 tahun meninggalnya musisi kenamaan Perancis Claude Debussy.

        Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Stockholm, yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/9).

        Ketua Panitia acara Konser Musik Peringatan 100 tahun mendiang Claude Debussy, Stefan Bojsten mengatakan pemilihan gamelan sangat tepat mengingat semasa hidupnya Debussy terinspirasi dengan musik tradisional Jawa.

        Acara peringatan 100 tahun meninggalnya Claude Debussy itu rencananya akan diwujudkan dalam pementasan karya musik klasik tersebut di Gedung Eric Ericsonhallen pada 30 September 2018.

        Puluhan musisi Eropa khususnya dari negara-negara Nordik akan memainkan karya Debussy (1862-1918). Sementara itu, musisi yang akan memainkan gamelan terdiri dari 12 orang yang kebanyakan berasal dari Swedia.

        Urban Wahlstedt, seorang dalang wayang kulit berbahasa Swedia, menyampaikan tentang ketertarikan masyarakat Swedia akan musik tradisional gamelan Jawa.

        "Kami sebagai penggemar musik gamelan bertujuan untuk melihat kembali gema peradaban gamelan dan sekaligus ingin mendalami mengapa Debussy menyukai gamelan," ujar Wahlstedt.

        Untuk acara peringatan tersebut, Wahlstedt dan kelompok musik bernama Suka Rencana telah mempersiapkan lagu "Aja Lamis" karya almarhum Ki Narto Sabdo untuk dipentaskan.

        Dubes RI untuk Swedia Bagas Hapsoro berharap acara itu akan menjadi suatu media untuk "menyapa peradaban" dalam ruang dan waktu yang tak terbatas.

        "Kita patut berbangga bahwa kesenian tradisional kita juga dihormati di negeri orang. Oleh karena itu, patut kita lestarikan," kata Bagas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: