Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengklarifikasi adanya undangan kepada Pimpinan Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) pada rapat koordinasi untuk mengantisipasi dampak peristiwa pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Isran Noor di Samarinda, Senin, surat bernomor 427/5063/B.Kesra/2018 belakangan banyak beredar di media sosial tersebut memang surat resmi yang ditandatanganinya pada 24 Oktober 2018.?Ia menjelaskan tujuan utama dari rapat koordinasi.
Selain mengundang jajaran terkait di lingkungan Pemprov Kaltim dan Kanwil Kemenag Kaltim, Gubernur selaku pimpinan rapat juga mengundang Ketua MUI Kaltim, Ketua FKUB Kaltim, Pimpinan Muhammadiyah Kaltim, Pimpinan NU Kaltim, Pimpinan HTI Kaltim, Ketua FPI Kaltim dan Ketua Dewan Masjid Kaltim/
"Saya melakukan kekeliruan yang tidak saya sengaja, karena ternyata dalam daftar undangan tercatat Pimpinan HTI Kaltim. Saya tidak menyalahkan staf, sebab ini tanggung jawab saya," kata Isran Noor.
Isran mengaku pihaknya tidak akan mengundang pimpinan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang saat ini sudah dibubarkan oleh negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: