Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pefindo Prediksi Emisi Surat Utang Sampai Akhir 2018 Capai Rp135 M

        Pefindo Prediksi Emisi Surat Utang Sampai Akhir 2018 Capai Rp135 M Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan realisasi penerbitan surat utang sampai akhir tahun 2018 mencapai Rp130 sampai Rp135 triliun.

        Direktur Utama Pefindo, Salyadi Saputra mengatakan, sampai akhir November 2018, penerbitan di pasar surat utang mencapai Rp127,1 triliun yang meliputi obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan sekuritisasi.

        "Penerbitan baru berasal dari obligasi korporasi sebesar Rp100,8 triliun. Sisanya berasal dari MTN sebesar Rp22,7 triliun dan sekuritisasi Rp3,6 triliun," paparnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (21/12/2018).

        Angka tersebut didominasi dari kontribusi industri keuangan, terutama dari sektor pembiayaan dan perbankan.

        Sementara penerbitan surat utang korporasi di 2019 diperkirakan cenderung stagnan di angka Rp135 miliar. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kecenderungan suku bunga yang meningkat.

        "Namun, jumlah surat utang yang jatuh tempo kami perkirakan sebesar Rp112,4 triliun. Kalau suku bunga tadi membuat bunga (cost of fund) korporasi menjadi lebih mahal, maka yang ini akan jadi pendorong bagi perusahaan untuk menerbitkan kembali surat utang sebagai refinancing," imbuhnya.

        Nantinya, dari sisi kualitas, perusahaan dengan peringkat AAA diperkirakan masih akan mendominasi.

        "Sampai akhir November 2018, pasokan baru penerbitan surat utang sebagian besar berasal dari emiten dengan peringkat AAA dan AA," tambahnya.

        Secara rinci, porsi penerbitan baru surat utang korporasi peringkat AAA, yakni 45,4%. Peringkat AA 21,6%, kemudian A 28,3%, dan disusul peringkat BBB, yakni 4,7%.

        "Berdasarkan peringkat tersebut, kualitas dari obligasi yang ada di pasar modal cenderung sangat baik jika dilihat dari sisi risiko," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadya Zul El Nuha
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: