Kurangi Sampah Rumah Tangga, Langkah Apa yang Dilakukan Bukalapak?
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, Kamis (21/2/2019), Bukalapak mengajak masyarakat untuk mengurangi volume sampah dengan mengelola barang tak terpakai dan sampah rumah tangga. Perusahaan teknologi itu menggandeng Weekend Workshop (Wewo) untuk mengadakan lokakarya bertajuk "Trash to Treasure".
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.? Bahkan, 24% sampah masih tidak terkelola (sustainable waste Indonesia). Artinya, sekitar 15 juta ton sampah mengotori ekosistem dan lingkungan karena belum ditangani dengan baik. Karena itulah, lokakarya Trash to Treasure diadakan oleh Bukalapak.
Corporate Communications Manager Bukalapak, Evi Andarini berujar, "Kami melihat sampah-sampah seperti sisa bubble wrap atau plastik pembungkus pengiriman dapat dimanfaatkan secara lebih baik dengan didaur ulang."
Wewo yang turut berkontribusi dalam lokakarya itu mendukung langkah dari perusahaan teknologi yang didirikan oleh Achmad Zaky tersebut. Komunitas itu memang mendukung kegiatan kreatif dan produktif, termasuk isu sampah yang perlu didaur ulang.
Baca Juga: Dorong Startup dan UMKM Jabar, Bukalapak Resmikan Kantor Riset dan Pengembangan di Bandung
Baca Juga: Ramah Lingkungan! Perusahaan Ini Akan Pakai Sampah Plastik untuk Bangun Jalan
Founder Wewo, Mohammad Iskandar berujar, "Mengolah sampah atau memanfaatkannya dengan cara-cara sederhana dan kreatif dapat menjadi langkah kecil kita untuk merawat bumi."
Kegiatan itu dihadiri oleh Duta Lingkungan Hidup, Tasya Kamila. Ia membagikan wawasan mengenai fenomena sampah di Indonesia. Para peserta berkesempatan belajar membuat pouch kosmetik yang terbuat dari plastik dan bubble wrap bekas. Adapun peserta terdiri dari pelapak, komunitas, dan para jurnalis.
"Saya mendukung langkah Bukalapak merangkul masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan langkah kecil, dari mengurangi penggunaan barang sekali pakai, memilah sampah untuk didaur ulang, dan mencari cara kreatif untuk menambah nilai guna sampah dan barang tak terpakai," jelas Tasya dalam keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi.
Menurut perempuan yang juga penyanyi cilik itu, perubahan kultur dan perilaku masyarakat sangat berpengaruh pada keberhasilan penanganan sampah di tingkat hilir. Dengan begitu, angka tribulan sampah yang dibuang ke TPA akan berkurang.
Langkah lain yang dilakukan Bukalapak di sektor lingkungan, menyajikan green technology, seperti inovasi BukaBike yang ada di Institut Teknologi Bandung (ITB). Layanan peminjaman sepeda itu dapat dilakukan melalui aplikasi Bukalapak.
Di layanan itu, terdapat teknologi smart lock dan solar panel energi yang berfungsi sebagai charging smart lock ketika sepeda terpapar sinar matahari. Bike-sharing pun tak lagi menggunakan sistem docking, tetapi memanfaatkan sistem kode QR lewat aplikasi Bukalapak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: