Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Profesor Statistik IPB: Hasil Quick Count Bisa Salah

        Profesor Statistik IPB: Hasil Quick Count Bisa Salah Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Guru besar statistika Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Asep Saefudin mengatakan hasil hitung cepat atau quick count hanya metode keilmuan yang tentu walaupun tingkat akurasinya tinggi tetap saja ada kemungkinan salah.

        Baca Juga: Hasil Survei Parpol Indikator: Demokrat Jadi Partai Ketiga Terbawah

        "Hitung cepat itu bukan hasil akhir yang secara politik sah. Terdapat dua jenis kesalahan dalam hitung cepat ini yakni 'type one error' (alfa) dan salah jenis kedua atau 'type two error' (beta)," katanya di Jakarta, Kamis (19/4/2019).

        Dia menjelaskan alfa adalah kesalahan yang menyimpulkan bahwa hitung cepat salah, padahal kenyataanya benar. Adapun beta adalah kesimpulan bahwa hitung cepat adalah benar, padahal kenyataannya salah.

        Alfa berkaitan dengan Selang Kepercayaan (SK), yakni sebesar (100-alfa) persen, misalnya bila alfa 5 persen, maka SK sebesar 95 persen. SK itu jangan diartikan sebagai tingkat kepercayaan yang secara maknawi keduanya sangat berbeda.

        "Alfa dan batas galat (margin of error) itulah yang oleh lembaga survei dipergunakan dalam penentuan ukuran contoh (sample size). Hal itu dimaksudkan agar 'sample size' cukup pada Selang Kepercayaan (SK) dan batas galat tertentu." katanya.

        "Biasanya SK dan batas galat yang diambil adalah masing-masing 95 persen dan 2 persen. Akan tetapi dalam survei atau hitung cepat, yang sangat penting adalah keacakan (randomness). Keacakan inilah yang menjaga independensi sehingga hasil yang diperoleh itu tak bias," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: