Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jamkrindo Upayakan Dongkrak Harga Jual Biji Kopi UMKM Bali

        Jamkrindo Upayakan Dongkrak Harga Jual Biji Kopi UMKM Bali Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perum Jamkrindo berkomitmen untuk bisa membantu petani kopi di wilayah Kintamani, Bangli, Bali. Jamkrindo menargetkan bisa mendongkrak harga penjualan biji kopi dari Rp90.000 per kilogram menjadi Rp1 juta per kilogram.

        "Kita harus berani bermimpi. Di Thailand ada perusahaan kopi yang menjual bean-nya sekitar Rp15 juta per kilo. Saya yakin petani kopi di daerah ini juga bisa meningkatkan harga jualnya dari Rp90.000 jadi Rp1 juta," ujar Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Jamkrindo, Sulis Usdoko.

        Diketahui beberapa waktu lalu, Sulis mewakili Jamkrindo memberikan bantuan bina lingkungan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5/2019).

        Sulis mengaku untuk mencapai target tersebut, Jamkrindo berkomitmen membantu memberikan edukasi, pelatihan, serta pendampingan. Bahkan, dirinya akan membentuk tim khusus agar para petani kopi tersebut bisa meningkatkan pendapatannya.

        Baca Juga: Melalui Aplikasi Ini, Jamkrindo Permudah Akses Permodalan UMKM

        Menurut Sulis, salah satu upaya mewujudkan mimpi tersebut adalah dengan penerapan sistem manajemen agar pengelolaan bisnis kopi para petani bisa tertata rapi. Selain itu, ada 3K yang harus diterapkan, yakni komitmen, peningkatan kapabilitas, dan konsistensi.

        "Jangan sampai komitmennya hanya di mulut. Komitmen harus diresapi dan ditindaklanjuti," katanya.

        Ketua kelompok Tani Subak Abian Wanasari, Kenjung Gusti Ngurah Rupa mengaku berterima kasih atas komitmen dari Jamkrindo membantu kelompok taninya untuk bisa maju.

        Apalagi selain memberikan bantuan pinjaman lunak, Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin roasting dan peralatan barista.

        "Kami berharap juga diberikan pelatihan bagaimana cara memasarkan yang baik sehingga produk kopi kami bisa terkenal di pasaran," tegasnya.

        Baca Juga: Kopi Indonesia Laris Manis di Negeri Paman Sam

        Dia menjelaskan, sebelum bantuan Jamkrindo diberikan kepada kelompok taninya, panen yang dihasilkan per hektare hanya menghasilkan sekitar 4 ton, namun saat ini panen kopinya bisa mencapai 6 ton.

        "Kami sudah satu setengah tahun bekerja sama dengan Jamkrindo. Kami harapkan kerja sama bisa berlangsung terus," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: