Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, angat bicara soal banjir yang terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara pada awal Juni 2019 lalu.
Ia mengatakan, saat ini belum bisa memastikan penyebab banjir yang sedikitnya membuat 18 ribu warga di sana terdampak. Banyak pihak yang menduga banjir itu disebabkan alih fungsi resapan air menjadi area pertambangan dan perkebunan.
"Saya harus lihat datanya. Karena harus dilihat keseluruhan satu sistem daerah aliran sungai," ujarnya di Bali, Kamis (20/6/2019).
Baca Juga: Pertamina Serahkan 2.500 Paket Makanan Korban Banjir Konawe
Ia menambahkan, pendataan daerah aliran sungai diperlukan untuk mencari penyebab banjir. Selain itu, luas daerah aliran sungai di kawasan itu mencapai 600 ribu hektare. Sementara luas tambang yang ada di dua kabupaten yakni Konawe dan Konawe Utara tidak sampai 800 ribu hektare.
"Jadi memang harus dilihat betul di upstream (dari hulu ke hilir) bagian mana, anak-anak kami di lapangan lagi mengecek (sebab banjir), " jelasnya.
Diketahui, banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, tahun 2019 merupakan banjir terparah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: