PT Pertamina (Persero) memastikan lebih dari 100 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjun membantu pemulihan di sekitar pesisir Pantai Karawang yang terkena tumpahan minyak.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan keterlibatan personel TNI ini merupakan bagian dari kolaborasi TNI dan Pertamina dalam upaya menjaga serta menangani dampak dari peristiwa yang terjadi di salah satu objek vital nasional di Anjungan PHE ONWJ.
"Kami berterima kasih kepada TNI atas respons cepat dan dukungannya untuk bersama-sama melakukan penanganan. Tim TNI ini akan membantu di bidang teritorial sekaligus penanganan pembersihan tumpahan minyak yang ada di pantai bersama masyarakat setempat di desa terdampak serta membangun sinergi dengan aparat pemerintah maupun komponen masyarakat," jelas Fajriyah, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga: Bos Pertamina dan Panglima TNI Sepakat Jalin Kerja Sama Strategis. Apa Saja?
Seperti diketahui, diduga telah terjadi anomali tekanan pada anjungan YY milik PHE ONWJ yang menyebabkan adanya gelembung gas dan diikuti oleh oil spill.
Pertamina telah melakukan sejumlah cara untuk menanganinya, termasuk menggunakan oil boom, fishing net, dan mengerahkan puluhan kapal sebagai alat pendukung. Namun sebagian minyak yang tidak tertangkap karena ombak tinggi pada akhirnya masih ada yang terbawa arus hingga mencapai pesisir pantai, termasuk Pantai Karawang.
Untuk itu, Pertamina telah memaksimalkan kapal dan peralatan oil boom, skimmer, octopus, dan puluhan kapal untuk menangani tumpahan minyak di laut. Sementara personel TNI bersama masyarakat membantu Pertamina untuk menangani sebagian minyak yang tidak tertangkap di laut karena cuaca atau ombak.
"Pertamina menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan seluruh pihak yang terkena dampak dari kejadian ini. Kami bertanggung jawab dan berupaya maksimal untuk melakukan penanganan yang terbaik dengan prioritas adalah aspek keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan," ujarnya.
Selain dengan TNI, Pertamina juga mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah pihak lainnya seperti SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementrian Perhubungan, Kementerian LHK, Polri, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, pemerintah daerah, BNPB, dan berbagai instansi lainnya.
Komunikasi dan sosialisasi juga dilakukan kepada masyarakat sekitar daerah terdampak, bahwa melibatkan mereka untuk bersama-sama melakukan pembersihan di beberapa pantai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: