Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan bahwa proses pemindahan ibu kota dan perencanaan pembangunan pada 5 tahun ke depan akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan.
Baca Juga: Suharso Manoarfa Sebut Ani Sukses Jadi Sosok Ibu Sekaligus Istri
Suharso mengatakan bahwa ia telah mempelajari beberapa agenda prioritas Bappenas seperti mengembalikan marwah Bappenas sebagai clearing house atau sentralisasi dari perencanaan sampai proses dan evaluasi pembangunan.
?Ini clearing house perencanaan nasional dan sifatnya konvergen dan dapurnya Bappenas itu yang harus dikembalikan,? katanya saat sertijab di Kantor Bappenas Jakarta, Rabu.
Selain itu, ia mengatakan akan menyelesaikan tugas terkait undang-undang tentang pemindahan ibu kota yang sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri PPN periode 2014-2019 Bambang Brodjonegoro saat sambutan.
?Tadi pagi kami sudah ngobrol sedikit karena Pak Harso mengenai implementasi dari UU negara dan perencanaan yang harus banyak diperbaiki,? kata Bambang.
Suharso menuturkan visi Bappenas sebagai clearing house dan tugas menyelesaikan UU itu memang merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo sehingga birokrasi lebih tertib dan fungsional.
"Hal ini mengingat keputusan mau dibuat lebih pendek,? ujarnya.
Selanjutnya, ia juga akan segera mempertimbangkan kota yang menjadi acuan konsep ibu kota baru yaitu antara lain Washington D.C dan Kazakhstan sebab dua kota tersebut dianggap ideal.
?Jangan sampai seperti Canberra yang kalau sudah sore atau malam it is not kota yang alive, tiba-tiba tidak ada semua dan redup semua. Mungkin yang sedang-sedang seperti Washington, D.C. atau seperti Kazakhstan dia bikin ibu kota Astana,? jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat