Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SYL Jadi Mentan, Ini Harapan Para Tokoh Pertanian

        SYL Jadi Mentan, Ini Harapan Para Tokoh Pertanian Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kehadiran Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Menteri Pertanian (Mentan) baru pada periode kedua kabinet Jokowi ternyata mendapat sambutan positif dari komunitas perkebunan. Harapan besarnya, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mampu membawa subsektor perkebunan ke arah yang lebih baik ke depan.

        Ketua Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEK-PIR) Indonesia, Setiono menyambut baik dan mendukung program SYL sebagai Mentan yang baru. Dia berharap SYL bisa memberikan perhatian yang lebih kepada petani rakyat, termasuk petani kelapa sawit. Sebab jumlah petani di Indonesia sangat banyak.

        "Atas dasa itulah kami berharap untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) agar Kementerian Pertanian bisa mengambil peran lebih luas sehingga pelaksanaan program tersebut lebih cepat dan efisien," harap Setiono, petani asal Riau.

        Baca Juga: SYL: Komando Strategis Pertanian Segera Diaktifkan

        Artinya, Setiono berharap menteri baru ini bisa lebih fokus pada perkebunan. Sebab perkebunan adalah bagian dari pertanian, dan kontribusi dari subsektor ini tidaklah kecil, termasuk perkebunan kelapa sawit. Terlebih devisa yang dihasilkan kelapa sawit tidaklah main-main, yaitu kurang lebih mencapai sekitar US$20,54 miliar.

        "Kami berharap jangan sampai komoditas kelapa sawit yang cukup potensial ini jatuh, seperti komoditas lainnya hanya karena kurang perhatian," ucap Setiono.

        Di sisi lain, Setiono juga berharap, melihat pentingnya sektor perkebunan, adanya perhatian khusus pada daerah-daerah yang memang memiliki areal perkebunan cukup luas, misalnya dengan menghadirkan Dinas Perkebunan, baik di tingkat provinsi ataupun kabupaten.

        Sebab, Jika Dinas Perkebunan digabung dengan dinas lainnya, otomatis kinerja pemerintah daerah (pemda) yang mengurusi perkebunan tidak akan fokus. Padahal perkebunan adalah sektor yang menyumbang devisa terbesar di antara sektor pertanian lainnya.

        "Jadi, saya berharap provinsi dan kabupaten mempunyai Dinas Perkebunan tersendiri. Jangan digabung dengan dinas lainnya agar lebih fokus. Tujuannya, percepatan peremajaan lebih serius sehingga akan mendorong sektor perkebunan lebih cepat lagi," saran Setiono.

        Hal senada diungkapkan, Ketua Umum Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI), Badaruddin Sabang Puang. Pihaknya menyambut baik kehadiran pimpinan baru di Kementan. Meski begitu, Baddaruddin berharap pada masa kepemimpinan SYL perkebunan bisa mendapatkan perhatian yang serius mengingat subsektor ini memiliki kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia.

        Salah satu buktinya, dari total luas perkebunan yang ada saat ini, sekitar 90 persennya milik masyarakat atau petani mandiri. Meski begitu, banyak kebun milik masyarakat yang sudah melewati umur produktif sehingga perlu diremajakan.

        "Artinya, tanpa ada perhatian dari pemerintah, produktivitas perkebunan rakyat akan cenderung menurun," jelas Badaruddin.

        Melihat fakta tersebut, Badaruddin berharap pemerintah bisa mendorong peningkatan mutu benih dan penguatan penangkar perkebunan melalui kebijakan penerapan sistem manajemen mutu benih, proses pengadaan benih yang transparan, serta dukungan penguatan kapasitas penangkar.

        Begitu juga dengan Ketua Umum Masyarakat Kakao Indonesia, Alosyius Danu bahwa pihaknya mendukung menteri baru tersebut. Akan tetapi, SYL harus juga mengembangkan klaster kakao. Sebab biar bagaimanapun, kakao sebagai subsektor perkebunan juga bagian dari pertanian.

        "Apalagi mengingat Syahrul ini sangat lekat dengan pelaku kakao dan menjadi tokoh yang terlibat dalam berbagai program nasional pengembangan kakao," terang Danu.

        Danu mengakui bahwa pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan perhatian pada perkebunan kakao rakyat, mengingat saat ini produksi nasional cenderung menurun. Diharapkan agar pola pengembangan kakao ke depan berbasis pengembangan korporasi petani.

        Baca Juga: Di Makassar, Mentan SYL Dorong Pembibitan Ayam Kampung

        Tidak hanya itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona pun, selaku pemimpin daerah, menyambut baik kehadiran pimpinan baru Kementan. Pihaknya berharap SYL akan lebih menekankan koordinasi dengan pimpinan daerah dalam menyukseskan program pertanian, khususnya perkebunan.

        Hal senada diungkap Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar. Dia berharap SYL akan memberikan perhatian pada pengembangan komoditas berorientasi ekspor, seperti kopi yang juga bagian dari pertanian.

        "Saya juga berharap adanya program yang menekankan pada pentingnya penguatan kelembagaan dan pengembangan akses pasar," pungkas Shabela.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: