Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Efek Pemakzulan Trump, Ekonomi AS Menguat!

        Efek Pemakzulan Trump, Ekonomi AS Menguat! Kredit Foto: Foto/REUTERS/David Becker/Files
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kurs dolar Amerika Serikat (AS) mencatat pekan terbaiknya sejak awal November pada akhir perdagangan Jumat (20/12) atau Sabtu (21/12) pagi WIB di tengah pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump.

        Penguatan dolar AS terjadi setelah serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat yang kuat membuat penurunan suku bunga jangka pendek menjadi tidak mungkin.

        Pertumbuhan AS meningkat di kuar tal III, pemerintah mengonfirmasi pada Jumat (20/12), dan ada tanda-tanda ekonomi mempertahankan laju ekspansi moderat saat tahun berakhir, didu kung oleh pasar tenaga kerja yang kuat.

        Baca Juga:?Ups! Xi Jinping Telepon Trump dan Tuduh AS Lakukan Hal Ini, Berabe Nih!

        House of Representative AS yang dikuasai Partai Demokrat telah mengadopsi dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump, Rabu lalu. Namun, Senat yang dikuasai Partai Republik sebagai pendukung Trump diyakini akan menggagalkan pemakzulan tersebut dalam sidangnya awal tahun depan.

        Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen, Departemen Perdagangan mengatakan, pada Jumat (20/12), dalam estimasi ketiga untuk PDB kuartal III. Angka tersebut tidak direvisi dari estimasi November sejalan dengan ekspektasi para ekonom.

        Pengeluaran konsumen lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya dan ada peningkatan untuk pengeluaran bisnis. Awal pekan ini, AS melaporkan bahwa pasar pembangunan rumah domestik mendapatkan kembali kekuatannya dan sektor manufaktur mulai stabil.

        Itu telah mendorong indeks dolar AS naik 0,56 persen pekan ini. Indeks dolar AS terakhir pada Jumat naik 0,35 persen menjadi 97,724. "Angka PDB dan konsumsi pribadi adalah indikator kekuatan ekonomi memasuki tahun 2020," tulis analis di Western Union Business Solutions.

        "Angka-angka ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan berhenti sejenak pada penurunan suku bunga dalam waktu dekat," tulis mereka.

        Dalam perdagangan praliburan yang tipis, euro melemah 0,43 persen menjadi 1,107 dolar, sedangkan yen Jepang melemah 0,11 persen terhadap dolar di 109,48 yen.

        Baca Juga: Hah? Proses Pemakzulan Donald Trump Dihentikan?!

        Selain itu, lantai bursa saham-saham di Wall Street kembali mencapai rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), yaitu dengan S&P 500 mencatat kenaikan persentase pekanan terbesar sejak awal September setelah data menunjukkan peningkatan belanja konsumen dan investor terus opti mistis tentang perkembangan perdagangan AS-China.

        Presiden Donald Trump mengeklaim, kemajuan dalam berbagai masalah, dari perdagangan hingga masalah Korea Utara dan Hong Kong setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, menghilangkan kekha watiran akan eskalasi lain dalam perang dagang kedua negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: