Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Segera Buyback, MARK Siapkan hingga Rp15 Miliar

        Segera Buyback, MARK Siapkan hingga Rp15 Miliar Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) bakal segera melakukan pembelian kembali (buyback) saham perusahaan dari pasar dengan nilai pembelian disiapkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp15 miliar.

        Untuk keperluan tersebut, pihak MARK telah menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk untuk membantunya dalam proses buyback tersebut. Rencananya proses buyback akan dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 23 Maret 2020 hingga 23 Juni 2020 mendatang.

        "Buyback akan kami lakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen MARK. Yang pasti, proses pembelian nantinya akan dilakukan pada harga yang merujuk pada ketentuan yang berlaku," ujar Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, dalam keterbukaan informasi perusahaan beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Buyback Saham Rp3 T di Tengah Gempuran Corona, Ini Strategi BRI

        Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan semua perusahaan publik (emiten) untuk melakukan buyback sahamnya tanpa lebih dahulu memeroleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan.

        Kebijakan ini ditujukan untuk memberi stimulus perekonomian dan mengurangi fluktuasi harga saham yang terbentuk di pasar, sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga 18,46 persen sejak awal tahun.

        Tekanan terutama datang dari perekonomian nasional dan regional yang mengalami perlambatan seiring merebaknya wabah virus corona (Covid-19), yang disebut dalam Peraturan (POJK) sebagai 'kondisi lain'.

        Nantinya oleh MARK, kebutuhan dana untuk buyback sebanyak-banyaknya sebesar Rp15 miliar akan diambil sepenuhnya dari kas internal perusahaan. Nominal ini sudah disiapkan, termasuk dengan biaya komisi pedagang perantara maupun biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses buyback.

        Baca Juga: Perangi Corona, Ilmuwan Singapura di Garis Depan Kembangkan Tes Cepat

        Dengan asumsi maksimum pembelian sebesar Rp15 miliar, diperkirakan ekuitas perusahaan pasca pelaksanaan buyback nantinya bakal terdongkrak menjadi Rp261,5 miliar, dengan menggunakan laporan keuangan triwulan III-2019 lalu.

        "Kami yakin proses (buyback) ini tidak akan berdampak negatif secara material terhadap kinerja usaha kami. Modal kerja dan arus kami masih sangat cukup untuk kami melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha lainnya," tegas Ridwan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: