Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rupiah Masuk ke Zona 15.000-an Per Dolar AS, BI Bilang...

        Rupiah Masuk ke Zona 15.000-an Per Dolar AS, BI Bilang... Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar rupiah bergerak stabil dan menguat selama beberapa hari terakhir. Teranyar, rupiah masuk ke zona 15.000-an tepatnya di 15.767 per dolar Amerika Serikat.

        Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan stabilnya nilai tukar rupiah selama beberapa hari terakhir karena pasar percaya terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dan regulator dalam menangani Covid-19.

        "Confident terhadap langkah kebijakan yang ditempuh pemerintah, Bank Indonesia, OJK, LPS baik penanganan masalah kesehatan maupun juga stimulus fiskal," katanya di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

        Baca Juga: Empat Faktor Ini Bikin Rupiah Perkasa, Salah Satunya Penerapan PSBB

        Menurut dia, rupiah pada awal perdagangan interbank dibuka Kamis (9/4/2020) pagi mencapai Rp16.200 per dolar AS dan bergerak menguat hingga Rp16.020 per dolar AS.

        Perry yang saat itu langsung memantau juga memberikan perkembangan terakhir pukul 14.41 WIB, nilai tukar rupiah kembali menguat mencapai Rp15.930 per dolar AS. Ia menyebut transaksi jual beli atau bid offer dalam perdagangan baik di broker dan interbank mencapai Rp15.920 per dolar AS.

        Dengan perkembangan nilai tukar rupiah yang bergerak stabil dan menguat itu, Perry semakin yakin rupiah akan menguat mengarah Rp15.000 per dolar AS hingga akhir tahun 2020.

        Penyebabnya, lanjut dia, nilai tukar rupiah pada level saat ini jika diukur secara fundamental dari sisi inflasi yang terkendali, defisit transaksi berjalan, dan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri, menunjukkan nilai tukar rupiah saat ini masih undervalue.

        "Artinya kecenderungannya masih bisa menguat," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: