Dokter Ini Bilang Virus Corona Bisa Ditularkan Lewat Kentut! Beneran?
Seorang ahli medis mengklaim bahwa virus corona dapat menular melalui kentut. Pernyataan kontroversial ini disampaikan oleh seorang dokter asal Australia, Andy Tagg.
Selama ini virus corona atau COVID-19 diketahui menular melalui droplet atau percikan cairan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, virus corona juga dapat menular secara tidak langsung.
Baca Juga: Kasus Positif Corona dari Transmisi Lokal Ditemukan di Balikpapan
Hal ini terjadi apabila seseorang menyentuh permukaan atau benda apa pun yang sudah terkena, atau terkontaminasi percikan atau tetesan dari seseorang yang terpapar COVID-19. Alasannya, virus corona dapat bertahan selama beberapa jam di berbagai permukaan, seperti kaca, plastik, baja, tembaga, kertas, hingga kayu.
Lantas, bagaimana dengan pernyataan Andy terkait penularan virus corona melalui kentut?
Menurut hasil temuan dokter Andy Tagg, virus corona rupanya ditemukan pada feses atau kotoran pasien positif COVID-19. Jumlahnya bahkan diklaim lebih dari 55%.
"Ya, SARS-CoV-2 (nama ilmiah virus Corona) dapat terdeteksi di tinja," kata Andy seperti dikutip oleh Okezone dari Vanguard, Minggu (19/4/2020).
Dia melanjutkan, dalam tes sebelumnya terbukti kentut memiliki kekuatan untuk menyemprotkan (spray) talcom powder dengan jarak yang cukup jauh. Maka dari itu, dia mengingatkan agar para pasien positif corona harus selalu menjaga diri dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) serta busana yang layak.
Pasalnya, bila mereka mengeluarkan gas atau kentut dalam kondisi tidak mengenakan celana atau busana sama sekali, gas tersebut dikhawatirkan dapat menularkan virus corona bila orang-orang disekitar menghirupnya.
Kendati demikian, Andy menegaskan bahwa temuan ini harus diuji lebih lanjut, untuk mengetahui kaitan gas di dalam tubuh dengan penularan virus tersebut.
"Bisa jadi virus corona dapat disebarkan melalui kentut atau kekuatan parping, tapi kita membutuhkan bukti yang lebih banyak. Jadi ingatlah untuk mengenakan APD yang tepat dan tetaplah waspada," tandas Andi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: