Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laut China Selatan Memanas, Kapal Perang Australia Gabung Amerika

        Laut China Selatan Memanas, Kapal Perang Australia Gabung Amerika Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tensi di zona sengketa Latu China Selatan semakin tinggi, tak cuma Amerika yang mengirim armada Angkatan Laut untuk bersiaga di wilayah itu. Namun, kini militer Australia ikut-ikutan.

        Angkatan Laut Amerika Serikat dalam siaran resminya menyatakan, militer Australia telah mengerahkan Kapal Perang HMAS Parramatta atau FFG 154 untuk bergabung bersama armada Angkatan Laut Amerika di Laut China Selatan.

        Baca Juga: Pentagon Girang Trump Ngamuk, Perang AS vs Iran Kian Dekat

        "Senang sekali bisa beroperasi dengan orang Australia lagi. Setiap kali saya ditugaskan ke wilayah ini, dan ke Timur Tengah, saya memiliki nasib baik untuk beroperasi dengan Angkatan Laut Australia," kata Kapten Kurt Sellerberg, komandan Bunker Hill USS dikutip di situs resmi Angkatan Laut AS, Kamis (23/4/2020).

        HMAS Parramatta kini berlayar bersama 3 kapal perang AL Amerika yang sebelumnya telah gentayangan di Laut China Selatan. Kapal-kapal peranng AS itu di antaranya kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga USS Bunker Hill (CG 52) kemudian bertemu dengan kapal serbu amfibi USS America (LHA 6) dan kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh-Burke USS Barry (DDG 52).

        "Kami menantikan setiap kesempatan yang kami dapat untuk bekerja dengan sekutu kuat Australia kami di laut," kata Laksamana Muda Fred Kacher, komandan Kelompok Ekspedisi Ekspedisi Amerika.

        "Untuk menyatukan kemampuan tempur sebanyak ini di Laut Cina Selatan, ini benar-benar memberi sinyal kepada sekutu dan mitra kami di kawasan ini bahwa kami sangat berkomitmen pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata dia melengkapi.

        Operasi-operasi dengan Parramatta mencakup latihan-latihan penembakan langsung yang terintegrasi, operasi-operasi helikopter yang terkoordinasi, latihan-latihan perlindungan angkatan laut yang kecil, integrasi komando dan kontrol, dan manuver interoperabilitas.

        Baca Juga: Dahsyatnya Gelombang Ledakan Rudal Iran Bikin Tentara AS Tidak Berdaya, Seberapa Ngeri?

        "San Diego (HM-60) 'pilot Romeo' memiliki sejarah terbang yang panjang dengan pilot Australia. Ini adalah kesempatan besar untuk memperkuat hubungan kita dan mempraktikan taktik, teknik, dan prosedur bersama," ujar Letnan Cmdr Jacob "Shaky" Norgaard.

        Untuk diketahui, Amerika mengklaim mengerahkan kapal-kapal perang untuk melakukan patroli agar tidak terjadi konfrontasi. Sebab belum lama ini Kapal Haiyang Dizhi 8 milik China terpantau berlayar di sekitar perairan tersebut.

        Kapal penelitan China itu melakukan survei di dekat kapal eksplorasi minyak milik Petronas. Amerika menilai hal itu sebagai intimidasi China terhadap Malaysia di zona konflik perairan.

        Departemen Luar Negeri AS mengatakan China mengambil keuntungan dari fokus kawasan itu pada pandemi virus corona untuk memaksa tetangganya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: