- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Tak Gentar Ancaman covid-19, Perkebunan Tetap Jalan untuk Penuhi Kebutuhan Pangan
Semakin merebaknya penyebaran Covid-19 tentu sangat meresahkan dunia, begitu juga dengan Indonesia. Virus ini tak hanya menyerang kesehatan warga negara bahkan turut menyerang perekonomiannya. Pemerintah terus berupaya mencegah penyebaran demi kesehatan bersama dan pastinya mencari solusi tepat untuk menghadapi berbagai dampak yang akan terjadi karena penyebaran virus tersebut.
Sub sektor pertanian pun turut terkena dampaknya, khususnya ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) hadir untuk menanggulangi dampak dari Covid-19 tersebut, khususnya pada faktor produksi atau ketersediaan pangan dari komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan.
Baca Juga: Kementan Gandeng E-Commerce Pertanian dan Transportasi Online Salurkan Produk Peternakan
Petani maupun pekebun merupakan pahlawan pangan yang terus berjuang memproduksi atau memelihara kebunnya, selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, turut demi memasok kebutuhan pertanian termasuk kebutuhan komoditas perkebunan Indonesia.
Tentunya kesehatan petani juga sangat diperhatikan oleh Kementan, dihimbau agar para pekebun tetap menjaga kesehatan dalam melakukan aktivitas berkebun sehari-hari, dengan tetap memperhatikan SOP kesehatan dan kebersihan baik kesehatan tubuh maupun mutu kualitas tanamannya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Politeknik Kementan Dampingi Petani dan Penyuluh Amankan Stok Pangan Nasional
Contohnya, pemeliharaan kebun tetap dilakukan oleh pekebun dari Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Desa Andomesinggo, di Kab. Konawe, walau adanya pandemi Covid-19, Pekebun tetap produktif dan memelihara membersihkan kebun kakao, lada dan kelapa.
“Kami tetap memelihara kebun, supaya hasil panennya nanti baik, kami berserah diri pada Tuhan Sang Pencipta, kami juga jaga kesehatan” kata Iskandar Ketua Lem Andomesinggo Kab. Konawe.
LEM Desa Andomesinggo telah berdiri sejak tahun 2009 dan terdiri dari anggota sebanyak kurang lebih 200 petani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: