Harga BBM Tak Turun, MUI Sindir Keras Ahok: Apa Mesti Diadukan ke Malaikat Maut?
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat, KH Tengku Zulkarnain menyindir Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lantaran harga BBM yang tak kunjung turun meski minyak dunia sedang murah-murahnya. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya.
"BBM masih bandel tak mau turunkan harga? Komisaris Utamanya katanya pejuang antimafia, selain itu juga pahlawan pembela rakyat kecil dan seabrek gelar lainnya?" sindir Tengku Zul, dikutip Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, jika harga BBM tak turun saat minyak dunia sedang murah, sama saja seperti masyarakat dituntut menyubsidi pemerintah. Bahkan dirinya bertanya kepada para pengikutnya, apakah kenyataan tersebut merupakan hal baik atau justru sebaliknya?
Baca Juga: Bos Pertamina Blak-blakan Alasan Ogah Turunkan Harga BBM
"Apakah rakyat memang mesti menyubsidi pemerintah lewat mahalnya harga BBM? Membanggakan atau justru memalukan? Monggo," lanjutnya.
Lebih jauh, Tengku Zul juga merasa bingung, saat kondisinya seperti sekarang, ke mana lagi ia bisa mengadu? Sebab, kata dia, seluruh aduan terkait kebijakan pemerintah hampir tak pernah didengar apalagi sampai digubris.
"(Saat ini) BBM tidak turun juga, jadi mau diadukan ke mana supaya bisa diperintahkan turun? Ke MA tidak bisa, ke MK juga. Apa mesti ngadu ke malaikat maut saja biar selesai dibuatnya?" tulisnya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajiyah Usman sempat mengatakan bahwa pada prinsipnya mereka hanya berlaku sebagai operator. Lantas terkait penyesuaian harganya, Pertamina hanya mengacu pada arahan yang telah ditetapkan Kementerian ESDM.
"Pertamina akan mengacu pada kebijakan dan ketentuan Kementerian ESDM dalam hal penyesuaian harga BBM non-subsidi. Sedangkan harga BBM subsidi atau penugasan adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya," ujar Fajriyah melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Pertamina sendiri baru saja melakukan penyesuaian harga pada Februari lalu. Harga BBM yang mereka tawarkan saat ini, menurut Fajriyah, masih kompetitif dan lebih rendah dibandingkan BBM yang dijual perusahaan lain. Itulah mengapa, terkait hal tersebut, pihaknya tak ingin gegabah.
Namun, ia menuturkan, dalam beberapa kasus, penyesuaian memang bisa terjadi saat harga minyak dunia turun seperti saat ini. Selain itu, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga menjadi salah dua penyebabnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti