Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Herd Immunity Justru Tempatkan Swedia di Daftar Puncak Kematian Per Kapita Akibat Corona, Kok Bisa?

        Herd Immunity Justru Tempatkan Swedia di Daftar Puncak Kematian Per Kapita Akibat Corona, Kok Bisa? Kredit Foto: Reuters/Bob Strong
        Warta Ekonomi, Stockholm -

        Data menunjukkan bahwa Swedia memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa per kapita selama tujuh hari terakhir. Swedia diketahui menerapkan kebijakan herd immunity dalam memerangi virus mematikan tersebut.

        Swedia memilih strategi yang lebih terbuka dalam memerangi virus Corona baru dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Negara Skandinavia itu telah membuka sebagian besar sekolah, restoran, dan usaha selama pandemi.

        Baca Juga: Beda Banget! Swedia Bisa Capai Kekebalan Imun pada Mei, Kok Bisa?

        Menurut data Ourworldindata.org, Swedia memiliki 6,25 kematian per juta penduduk per hari dalam seminggu terakhir antara 12 Mei dan 19 Mei. Itu adalah angka tertinggi di Eropa dan tepat di atas Inggris, yang memiliki 5,75 kematian per juta seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/5/2020).

        Meski begitu, selama pandemi, Swedia masih memiliki lebih sedikit kematian per kapita daripada Inggris, Spanyol, Italia, Belgia dan Prancis, yang semuanya memilih untuk melakukan lockdown, tetapi jauh lebih tinggi daripada tetangga Nordiknya macam Denmark, Norwegia, dan Finlandia.

        Strategi Swedia, sebagian besar didasarkan pada tindakan sukarela mengenai jarak sosial dan kebersihan dasar, telah dikritik oleh beberapa orang sebagai percobaan berbahaya bagi kehidupan masyarakat tetapi juga diajukan sebagai model masa depan oleh WHO.

        Strategi terbuka Swedia tampaknya telah meringankan pukulan terhadap ekonomi negara itu, dengan pertumbuhan menyusut jauh lebih sedikit daripada di Denmark dan Norwegia pada kuartal pertama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: