Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebelum Dihantui Corona, Orang Gerindra Bilang: BUMN Sudah Banyak yang Sekarat, Tolong...

        Sebelum Dihantui Corona, Orang Gerindra Bilang: BUMN Sudah Banyak yang Sekarat, Tolong... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad menyatakan BUMN memiliki beban yang cukup berat sebelum dihantui pandemi virus corona atau Covid-19.

        “Kondisi BUMN kita, sebelum Covid-19 sudah memiliki beban yang cukup besar, ada sampel 10 BUMN dengan utang terbesar itu di sektor keuangan, sektor energi, sektor perbankan, dan di sektor infrastruktur, sektor telekomunikasi, bahkan ada juga pangan berkaitan dengan pupuk, bahkan di Taspen itu sendiri,” ungkapnya, dalam diskusi virtual bertemakan "Ada Dana Besar BUMN dibalik Skenario PEN & New Normal Ekonomi. Gimana Dunia Usaha?" Senin (1/6/2020).

        Baca Juga: Gerindra Bilang Indonesia Belum Siap New Normal Gara-Gara...

        Baca Juga: Pemerintah Mau Guyur Dana ke BUMN Sekarat, Orang Gerindra: Sangat Percuma!

        Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan bahwa rentang lima tahun terakhir kondisi BUMN memang telah terpuruk jauh sebelum adanya wabah corona ini.

        “Ini perlu diketahui, jika kita lihat lagi di data kementerian keuangan ada 12 BUMN yang mengalami kerugian di 2018, dipaparkan di 2019, sebagian BUMN mendapatkan penyertaan modal negara (PNM), tetapi setelah mendapatkan PNM, masih mengalami kerugian ini beberapa update yang kami sampaikan,” jelasnya.

        Lanjutnya, ia juga meneliti bagaimana kondisi BUMN di tahun 2019. Meskipun ada yang sehat, tapi setelah dikaji ternyata BUMN tengah sekarat.

        “Ada yang sehat ada yang sekarat, kalau sekarang ini kalau sehatpun menuju sekarat atau demam tinggi. Jadi, tidak banyaklah, sebutlah seperti Garuda, Perum Bulog, kereta api, dan beberapa perbankan yang bergabung di Himbara, juga tanpa skema penguatan likuiditas maka perlu sulit utuk hisa di akhir kuartal tahun ini,” bebernya.

        Selain itu, kondisi BUMN di sektor energi seperti PKN, Pertamina dan Krakatau Steel juga mengalami guncangan dahsyat sebelum dan sesudah dilumpuhkan Covid-19.

        "Dari yang sekarat ini sebelum Covid, seperti Krakatau Steel, Pertamina PLN, termasuk yang akan mendapatkan, baik dalam bentuk dana talangan, atau dalam bentuk PNM, atau bentuk dana kompensasi. Ssebetulnya sebelum Covid-19 ini mereka sudah jauh agak kesulitan dari segi keuangan,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: