Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manfaatkan Air Limpahan PLTM, PLN Hasilkan Listrik dari Pikohidro

        Manfaatkan Air Limpahan PLTM, PLN Hasilkan Listrik dari Pikohidro Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Luwuk -

        PLN berupaya meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan dalam menghasilkan listrik, salah satunya dengan memanfaatkan air limpahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Hanga-Hanga di Luwuk, Sulawesi Tengah untuk menghasilkan listrik kembali melalui Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro.

        Pikohidro merupakan salah satu alternatif pembangkit listrik skala kecil yang hanya membutuhkan jatuhnya air dari ketinggian 4 meter untuk menggerakan turbin sehingga cocok untuk daerah di sekitar aliran sungai. Pembangkit ini bisa digunakan untuk melistriki sekitar 20 kepala keluarga dengan daya 450 VA.

        PLTM Hanga-Hanga sendiri telah beroperasi sejak 1987 dengan kapasitas terpasang sebesar 1.600 kiloWatt (kW). PLN memanfaatkan limpahan air dari PLTM Hanga-hanga ini untuk menghasilkan listrik kembali melalui Pikohidro dengan kapasitas 2 x 10 kW.

        Baca Juga: Ayo, Guys! Nikmati Promo Diskon Gebyar Kemerdekaan dari PLN

        "Sejalan dengan semangat transformasi kami untuk terus mendorong penggunaan green energy, kami coba membuat terobosan dalam menghasilkan listrik dengan memanfaatkan potensi yang ada, salah satunya melalui pikohidro ini," tutur Direktur Regional Bisnis Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda. 

        Listrik yang dihasilkan dari pikohidro ini dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan listrik dan digunakan juga sebagai sumber listrik untuk penerangan jalan desa di sekitar PLTM Hanga-Hanga.

        Sistem kelistrikan Luwuk sendiri memiliki beban puncak sebesar 18 megawatt (MW), di mana 37 persen pasokan listriknya menggunakan energi terbarukan tenaga air, yaitu PLTM Hanga-Hanga, PLTM Kalumpang, PLTM Hanga-Hanga II, dan PLTM Lambangan.

        Melihat potensi yang ada tersebut, PLN terus berupaya untuk mendorong penggunaan pikohidro dengan memanfaatkan air limpahan PLTM atau di daerah terpencil yang memiliki potensi air untuk dimanfaatkan dalam menghasilkan tenaga listrik.

        "Kami terus melakukan eksplorasi mencari daerah-daerah yang memiliki potensi air guna menghasilkan listrik melalui pikohidro ini, khususnya daerah-daerah terpencil di Sulawesi dan Papua, termasuk di sekitar Luwuk ini," tambah Huda.

        Selain di Luwuk, sebelumnya PLN juga telah menggunakan pikohidro untuk menghasilkan listrik, antara lain di Taman Mudal Kulon Progo, Yogyakarta dengan kapasitas 8 kW, Taman Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat dengan kapasitas 4 kW dan Kwedamban, Borme, Pegunungan Bintang, Papua, dengan kapasitas 1 kW.

        Hingga Mei 2020, secara nasional kapasitas pembangkit EBT telah mencapai 7.963 MW. PLN berkomitmen untuk terus berupaya mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: